Felly Harap Pelayanan RSUD Dr Doris Sylvanus Ditingkatkan
PALANGKA RAYA (20 April): Ketua Komisi IX DPR RI, Felly Estelita Runtuwene menyoroti kondisi bangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Doris Sylvanus, di Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng). Menurutnya, dengan lahan yang begitu luas seharusnya dapat ditata dengan baik guna meningkatkan pelayanan RSUD agar lebih maksimal.
“Kondisi bangunan ini kan merupakan bangunan lama. Memang lahannya begitu luas, sehingga model bangunannya tersebar. Saya pikir, bagaimana bisa menciptakan pelayanan yang maksimal,” ujar Felly saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Reses Komisi IX DPR RI ke RSUD Dr Doris Sylvanus, Senin (18/4).
Legislator NasDem itu memberi masukan agar dibuat rencana pembangunan gedung RSUD yang lebih tepat, untuk memaksimalkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
“Perlu dibuat perencanaan pembangunan yang lebih tepat, serta menambah fasilitas lift, sehingga bisa memudahkan dokter untuk memberikan pelayanan kepada pasien,” kata Felly.
Legislator NasDem dari Dapil Sulawesi Utara itu menegaskan, penambahan fasilitas itu perlu dipikirkan lebih serius, karena rencana RSUD yang akan meningkatkan fokus penanganan pada penyakit jantung, kanker dan stroke untuk jangka panjangnya.
“Dari paparan Ibu Direktur (Yayu Indriaty, Direktur RSUD Dr Doris Sylvanus), karena RSUD ini fokus pada penanganan jantung, ditambah lagi nantinya akan ditingkatkan menjadi RSUD kanker, maka perlu dilihat juga bantuan APBN ke depannya. Juga sejauh mana kemampuan daerah sanggup untuk ditingkatkan lagi,” tegasnya.
Felly memastikan Komisi IX DPR mendukung adanya penyesuaian-penyesuaian terkait dengan pencapaian standar fasilitas RSUD untuk menjadi lebih baik.
“Dari sisi pemenuhan kebutuhan SDM secara umum, pendanaan, serta kualitas klaim pelayanan BPJS Kesehatan, semuanya harus dapat bersinergi dalam seluruh tatanan pelayanan kesehatan. Standar itu bisa tercapai dengan dukungan semua pihak. Tapi prinsipnya, RS juga harus siap,” ujarnya.
Dalam kunjungan tersebut, Felly juga menyoroti masalah penyebaran infeksi HIV yang terjadi di Kalteng. Direktur RSUD Dr Doris Sylvanus menyebut, telah terjadi 200 lebih kasus kematian karena infeksi HIV. Hal itu perlu dicari sumbernya, apakah berasal dari dalam atau luar negeri. (dpr.go.id/*)
