a

Perdamaian Rusia-Ukraina Tag

JAKARTA (1 Juli): Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI, Roberth Rouw menilai langkah Presiden Joko Widodo menemui Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia, Vladimir Putin menjadi contoh yang baik bagi negara lain. Menurut Roberth, Indonesia sudah berperan dalam menciptakan perdamaian dunia. "Indonesia tidak menginginkan adanya perang. Jika ada masalah tidak perlu diselesaikan dengan perang. Bisa dengan diplomasi dan dengan cara lain yang lebih elegan," kata Roberth dalam keterangan tertulisnya, Kamis (30/6). Roberth berpendapat bahwa perang akan menimbulkan traumatik dan derita yang panjang. Bukan hanya bagi

JAKARTA (26 Juni): Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Muhammad Farhan mengapresiasi inisiatif Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang akan mengunjungi Rusia dan Ukraina. Langkah Jokowi sebagai juru damai tersebut adalah manuver yang berani. "Sebuah pergerakan atau manuver yang sangat berani. A very bold manuver from our President (Manuver yang sangat berani dari Presiden kita) terhadap para pemimpin dunia bahwa we call their brave (kami menyebut mereka pemberani)," kata Farhan dalam sebuah diskusi di stasiun TV swasta, Sabtu (25/6). Farhan mengatakan, langkah Jokowi tersebut

JAKARTA (25 Mei): Anggota Komisi I DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Muhammad Farhan menilai perdamaian antara Rusia dan Ukraina masih jauh. Hal itu karena Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky masih memiliki syarat yang tidak bisa dipenuhi Rusia. "Apakah prospek perdamaian Rusia-Ukraina ada? Masih jauh sekali. Presiden Zelensky masih memiliki syarat yang tidak mungkin dipenuhi (Rusia)," kata Farhan dalam Forum Diskusi Denpasar 12 dengan tema 'Menuju Perdamaian Rusia-Ukraina', secara virtual, Rabu (25/5). Farhan mengatakan, syarat dari Zelensky untuk perdamaian ialah ingin duduk dan bernegosiasi langsung dengan Presiden