a

Indonesia bisa Jadi Tuan Rumah Dialog Perdamaian Rusia-Ukraina

Indonesia bisa Jadi Tuan Rumah Dialog Perdamaian Rusia-Ukraina

JAKARTA (1 Juli): Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI, Roberth Rouw menilai langkah Presiden Joko Widodo menemui Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia, Vladimir Putin menjadi contoh yang baik bagi negara lain. Menurut Roberth, Indonesia sudah berperan dalam menciptakan perdamaian dunia.

“Indonesia tidak menginginkan adanya perang. Jika ada masalah tidak perlu diselesaikan dengan perang. Bisa dengan diplomasi dan dengan cara lain yang lebih elegan,” kata Roberth dalam keterangan tertulisnya, Kamis (30/6).

Roberth berpendapat bahwa perang akan menimbulkan traumatik dan derita yang panjang. Bukan hanya bagi masyarakat Rusia dan Ukraina, tetapi juga untuk warga internasional.

Selain itu, kata Legislator NasDem dari Dapil Papua itu, perang juga akan berdampak menghambat kegiatan ekonomi dan distribusi pangan dunia. Padahal banyak negara sangat bergantung dengan pangan yang dihasilkan Ukraina maupun Rusia.

“Ukraina merupakan pengekspor gandum. Kalau terganggu maka pangan dunia akan terganggu juga dan harga juga semakin naik tajam. Tentu, efeknya juga terhadap Indonesia,” tandas Roberth.

Ia berharap ada langkah konkret sebagai tindak lanjut dari kunjungan Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia. Indonesia bisa menjadi tuan rumah untuk dialog perdamaian di antara kedua negara tetangga tersebut.

“Kita harapkan Indonesia bisa menjadi mediator untuk perdamaian Rusia dan Ukraina. Semakin cepat damai akan semakin baik untuk dunia,” harap Wakil Ketua Komisi V DPR itu.

Presiden Jokowi menggelar pertemuan dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, di Istana Maryinsky, Kyiv, Ukraina, pada Rabu (29/6). Sehari kemudian Presiden Jokowi juga bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin di Istana Kremlin, Moskow, Kamis (30/6). (medcom/*)

Add Comment