a

fgd Tag

JAKARTA (8 September): Partai NasDem berkomitmen untuk terus menjaga dan merawat nilai-nilai kebudayaan nusantara. Salah satu upaya nyata dengan mendorong pemerintah membawa pulang Prasasti Pucangan dari India. Demikian disampaikan Anggota DPR RI Fraksi NasDem, Muhammad Farhan dalam Focus Group Discussion (FGD) Harmoni Budaya Indonesia bertajuk "Pentingnya Badan Budaya Untuk Partai Politik" di Ballroom NasDem Tower, Jakarta Pusat, Rabu (7/9). "Memastikan agar pemerintah bisa segera mengembalikan dua prasasti yang sangat penting untuk sejarah Indonesia yang terbengkalai di luar negeri," kata Farhan yang juga penggiat kebudayaan itu. Farhan menekankan,

JAKARTA (9 Juni): Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Yessy Melania mengatakan, Indonesia harus berperan menghadapi masalah ekonomi dan pangan dunia. Indonesia harus melihat ini bukan hanya sebagai tantangan, namun sekaligus sebagai peluang. "Kita harus siapkan Indonesia menjadi negara produsen pangan. Karena kita punya modal besar, sumber daya alam (SDA) dan sumber daya manusia (SDM) kita tidak kalah ketika didukung kebijakan yang menunjang itu," kata Yessy saat FGD dalam rangka Pra-Rakernas Partai NasDem, dengan tema 'Perkembangan Ekonomi, Pangan, dan Geopolitik Dunia', di

JAKARTA (9 Juni): Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang), Rachmad Gobel menilai masih banyak inefisiensi pengelolaan pertanian, perkebunan, dan kelautan di Tanah Air. Diperlukan konsep yang jelas untuk membangun ketahanan pangan. "Bicara NKRI, kita harus jaga pertanian, perkebunan, dan kelautan," kata Gobel saat FGD dalam rangka Pra-Rakernas Partai NasDem, dengan tema 'Perkembangan Ekonomi, Pangan, dan Geopolitik Dunia', di NasDem Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (8/6). Legislator NasDem itu mencontohkan inefisinsi dalam pengelolaan pertanian. Di antaranya, pengelolaan pupuk dan pemaksimalan produktivitas pertanian. "Di daerah

JAKARTA (9 Juni): Dunia terancam kelaparan akibat ancaman krisis pangan dunia yang dipicu oleh menurunnya produksi pupuk pada level dunia dan krisis energi yang terus menerus mengusik produksi pangan global. Belum lagi badai Covid-19 dan gesekan Rusia dengan Ukraina yang mengganggu konektivitas dan produktivitas pada semua sektor di dunia. Meski dihadapkan pada situasi tersebut, kerja keras Kementerian Pertanian (Kementan) RI bersama seluruh stakeholder mampu memperlihatkan trend positif melewati berbagai tantangan dan memastikan ketersediaan pangan terhadap 273 juta penduduk nasional. "Dan ternyata Indonesia bisa selamat dengan baik,

JAKARTA (8 Juni): Kondisi politik dunia yang sarat perubahan menuntut anak bangsa bersama-sama tidak sekadar berjuang mewujudkan ketahanan pangan, namun harus mewujudkan kedaulatan pangan. "Memaknai dinamika peran Indonesia dalam konstelasi ekonomi dan politik dunia, diperlukan jaminan agar upaya pemulihan ekonomi nasional, jaminan ketahanan pangan dan energi, bisa terlaksana dengan baik," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat saat membuka Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka Pra-Rakernas Partai NasDem bertema Pengaruh Geopolitik dan Geostrategi Dunia Terhadap Pangan Nasional yang digelar secara hibrida oleh Forum Diskusi Denpasar

JAKARTA (8 Juni): DPP Partai NasDem menggelar Focus Group Discussion (FGD) dalam rangka Pra-Rakernas, dengan tema 'Perkembangan Ekonomi, Pangan, dan Geopolitik Dunia', di NasDem Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (8/6). Hadir memberikan keynote speech, Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat. Sedangkan narasumber ialah Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas), Andi Widjajanto; Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu; Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo; Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi; Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia) Arsjad Rasjid;  Ketua Umum Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia

JAKARTA (8 Juni): Kepala Kelompok Fraksi (Kapoksi) Partai NasDem Komisi XI DPR RI, Fauzi H Amro optimistis Indonesia mampu melewati masalah ekonomi dan pangan yang disebabkan kondisi geopolitik dunia. Hal itu bisa diatasi jika Indonesia memiliki mitigasi resiko yang baik. "Prinsipnya, masalah ini tergantung mitigasi resikonya. Kalau di hulunya tidak ada masalah, pasti di hilir tidak ada masalah. Masalahnya sekarang, lonjakan harga komoditas, baik energi maupun pangan, ini kan berimplikasi pada semua sektor," kata Fauzi saat FGD dalam rangka Pra-Rakernas Partai NasDem, dengan tema 'Perkembangan

JAKARTA (8 Juni): Focus Group Discussion (FGD) Partai NasDem dalam rangka memasuki kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I Partai NasDem Tahun 2022 pada 15-17 Juni 2022 mendatang. Konsep yang diberikan membidani sejumlah rumusan pemikiran dalam upaya menjaga ketahanan pangan nasional di tengah gejolak geopolitik dunia. "Pembicara-pembicara hari ini luar biasa baik dari akademisi regulator-regulator maupun dari dunia usaha dan Kadin saya kira ini banyak masukan-masukan tadi yang ditampung yang berkaitan dengan penataan-penataan kebijakan pangan nasional kita," kata Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Johnny G Plate, di

JAKARTA (2 Juni): Ketua Koordinasi Bidang Kebijakan Publik dan Isu Strategis DPP Partai NasDem, Suyoto mengatakan, perubahan iklim dan pemanasan global yang terjadi di berbagai negara sudah sangat mengkhawatirkan. Karena itu, perlu tekad yang kuat dari semua pihak untuk mengantisipasi dampak buruknya terhadap pangan dan energi dunia. "Kita ingin meminta kepada semuanya agar fokus, perhatian dan menjadikan perubahan iklim ini menjadi prioritas bangsa," ungkap Suyoto dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/6). Saat ini, diakui Suyoto, pemerintah sudah mempunyai komitmen yang kuat untuk menekan laju perubahan iklim dan