a

Opini

Oleh: Rusdi Mahasiswa ABN utusan NasDem Kalteng   Selasa, 1 Agustus 2017 ABN Partai NasDem di kunjungi Abu Abu atau Ulama-ulama Kharismatik dari Bumi Serambi Mekkah Nangroe Aceh Darussalam (NAD). Kunjungan tersebut disambut Gubernur ABN Bpk. Igk Manila. Para Ulama ini diajak untuk melihat-melihat proses belajar mengajar serta fasilitas-fasilitas yang digunakan di ABN Partai NasDem. Dalam kesempatan itu Para Ulama sepuh ini menyatakan kekagumannya terhadap ABN Partai NasDem. Di tengah riuh para elite berebut kekuasaan, di tengah sebagian masyarakat yang skeptis terhadap pemerintahan dan di tengah merosotnya rasa kebangsaan

  Oleh : R. Darma Tyas Utomo, S.H ABN utusan NasDem DI.Yogyakarta   Sejak diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dua minggu lalu, Mahasiswa Akademi Bela Negara (ABN) NasDem telah memulai kegiatan belajar-mengajarnya. Materi perkuliahaan pada minggu pertama dimulai dengan Penguatan Identitas Personal, Komunikasi Efektif, dan Pengantar Sejarah Partai Politik di Indonesia. Pada minggu ke-2 materi diisi dengan pembahasan Fungsi Partai Politik, Sistem Pemilu di Indonesia, dan Organisasi Partai Politik. Metode belajar-mengajar yang diterapkan di kampus ABN ini diadopsi dari konsep pembelajaran yang dilakukan Tokoh Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara,

 Oleh : Bryan Iskandar *) Mahasiswa ABN Utusan Kalteng Hari itu, Minggu, 16 Juli 2017, Presiden R.I Joko Widodo, telah membuka secara resmi Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem di Kampus ABN Jalan Pancoran Timur 2 Jakarta Selatan. ABN yang awalnya dipandang sebelah mata oleh sebagian kalangan, kini menjadi perhatian besar sebagian tokoh masyarakat. Terutama bagi mereka yang merasa tertarik dan ingin mengetahui seperti apa dan untuk apa Partai NasDem mengeluarkan banyak sumber daya demi merealisasikan program seperti ini. Di tengah sebagian besar masyarakatnya yang apriori

  Oleh: Saharuddin Mahasiswa ABN Utusan NasDem Sulteng Kurang lebih 19 tahun lalu sejak bergulirnya reformasi, proses perjalanan bangsa nampaknya belum menunjukan kemajuan berarti. Berbagai persoalan bangsa yang dipicu perilaku buruk elite, masih menghiasi halaman-halaman media cetak dan layar kaca di rumah kita. Tidak sedikit bacaan dan tontonan perilaku tidak terpuji elit-elit bangsa ini, menjadi suguhan informasi pagi, siang, sore hingga malam hari. Situasi inilah kemudian mengusik nurani batiniah Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh, menggerakkan elemen bangsa, putra-putri terbaik bangsa ini, untuk bersama membangun kekuatan politik baru dengan

  Oleh: Bachrudin K. Una, SE Mahasiswa ABN Utusan NasDem Gorontalo   Hadirnya ABN (Akademi Bela Negara) Partai NasDem beberapa hari terakhir ini menjadi isu hangat di kalangan masyarakat. Banyak masyarakat yang memberikan apresiasi berdirinya sekolah politik yang digagas Pendiri Partai NasDem, Bapak Surya Paloh.  Namun tak sedikit pula yang memanfaatkan keadaan dan membolak-balikkan fakta dengan menyebarkan isu-isu yang bersifat profokatif. Sehingga dengan hal itu, keterpanggilan hati saya secara pribadi harus menjelaskan kepada publik beberapa poin penting terkait Akademi Bela Negara (ABN), yaitu: Akademi Bela Negara (ABN) BUKANLAH

  Oleh: Nanang Sodiqun, Mahasiswa ABN utusan NasDem Jateng Banyak orang yang berpikiran, seragam yang dipakai mahasiswa ABN adalah seragam militer gadungan yang sekarang sedang diproses oleh pihak berwenang.  Sumpah serapah dari mereka yang tidak senang dengan keberadaan Akademi Bela Negara (ABN) NasDem, tentu ingin meruntuhkan semangat kami yang ada di kampus ABN. Namun dengan tegas saya nyatakan, ocehan kalian tidak akan menyurutkan kami, anak-anak muda dari seantero negeri yang mencintai Indonesia dan Pancasila. Sejak datang di Kampus ABN di daerah Pancoran, terus terang saya bangga dengan seragam

Oleh: Safarudin. A.Md.Kep, CWCCA* Mahasiswa ABN utusan NasDem Sulteng   Masih ingatkah dengan sejarah perjuangan Bangsa kita? Bung Karno pernah berkata, "janganlah sekali-kali meninggalkan sejarah." Karena bangsa yang kuat adalah bangsa yang selalu mengingat sejarah perjuangannya. Kita tahu, bangsa Indonesia memiliki sejarah perjuangan yang sangat panjang. Mulai dari masa kerajaan, penjajahan hingga kemerdekaan. Untuk mencapai kemerdekaan tentu tidaklah semudah apa yang kita bayangkan. Butuh perjuangan, kegigihan dan pengorbanan. Bukan hanya oleh orang per orang, tapi seluruh rakyat Indonesia terlibat didalamnya. Namun sangat disayangkan, ketika kemerdekaan dicapai oleh bangsa ini, kita

  Oleh: Bachrudin Una Mahasiwa ABN Utusan NasDem Gorontalo   Setelah sekian lama tidak bersentuhan dengan pena, karena sudah bukan lagi berstatus mahasiswa akhirnya di Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem semua dimulai kembali. ABN merupakan sekolah partai yang didirikan Partai NasDem dan dirancang untuk menjadi mesin pencetak pemimpin terbaik di Indonesia. Impian dan cita-cita ABN yang lahir dari pemikiran Ketua Umum Partai NasDem, Bapak Surya Paloh, Tokoh Restorasi, kami sangatlah serius dengan tidak sedikit mengorbankan segalanya hanya untuk mewujudkan pemimpin terbaik masa depan yang cinta tanah air dan

  Oleh: Iskandar, S.Pd, Mahasiswa ABN Utusan Aceh   Sebuah Kebanggaan yang sangat berharga dalam hidup saya bisa mewakili Provinsi Aceh untuk berada bersama para pemuda dari berbagai pelosok yang cinta terhadap tanah air. Saya berangkat bersama 14 pemuda terpilih dari Aceh lainnya dengan harapan yang sangat besar, yakni untuk belajar bagaimana menjaga keutuhan Negara ini dan bisa mendidik pemuda-pemuda Aceh lainnya dalam menjaga ideologi bangsa ini. Berkat motivasi kaka-kaka senior di DPW Partai NasDem Aceh saya bisa berkumpul dengan dengan para pemuda pembela pancasila se Nusantara di Kampus Akademi

Oleh Ahmad Harir, S.Pd (Kawil) Mahasiswa ABN Utusan NasDem Jawa Tengah Dalam konstalasi politik saat ini yang serba transparan, dari media cetak hingga online, semua memberikan informasi kondisi Indonesia saat ini bahkan sampai pelosok-pelosok desa. Banyak orang di berbagai umur punya alat elektronik untuk mengakses informasi tersebut. Mayoritas pengguna gadget berpandangan bahwa politik di Indonesia sedang kusut, walaupun sebenarnya menurut lembaga survei Saiful Mujani Research dan Consulting (SMRC) melalui Djayadi Hanan sebagai Direktur Eksekutifnya membuktikan bahwa kondisi politik nasional saat ini masih kondusif dan tidak ada