Sahroni Ajak Santri Waspadai Kampanye Negatif Jelang Pemilu
JAKARTA (24 Mei): Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Ahmad Sahroni, mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk para santri untuk mewaspadai kampanye politik negatif di tahun politik. Menurutnya, kampanye tersebut dapat memecah belah bangsa.
Sahroni sepakat dengan pesan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kepada santri di Pesantren Subhanul Wathon, Magelang, Jawa Tengah, agar mewaspadai kampanye negatif.
“Saya sepenuhnya sepakat dengan yang disampaikan oleh Pak Kapolri. Jadi seluruh elemen yang ada di pesantren, baik itu kiai, ustad, tenaga pengajar, santri/santriwati, harus terbiasa untuk terus menerapkan pola pikir kritis,” kata Sahroni dalam keterangannya, Selasa (23/4).
Menurutnya, salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menangkal kampanye negatif adalah bersikap kritis terhadap informasi yang diterima. Hal itu diperlukan agar mereka tidak termakan kampanye negatif.
Baca juga: Sahroni Apresiasi BNPT Gandeng E-Commerce Tingkatkan Kesejahteraan Eks Napiter
Legislator Partai NasDem itu mengamini situasi politik menjelang Pemilu 2024 mulai memanas. Sebab, ada pihak-pihak yang sengaja menyebar informasi hoaks guna memecah belah masyarakat.
“Para oknum ini menyasar ke semua elemen masyarakat, bahkan termasuk lingkungan pesantren,” ungkapnya.
Sahroni mengajak santri agar memiliki semangat menjaga persatuan. Pesantren harus menjadi garda terdepan menjaga kesatuan dan persatuan bangsa.
“Setiap informasi atau doktrin yang mengandung unsur memecah belah tidak boleh memengaruhi pesantren,” tukasnya.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo berpesan kepada santri di Pesantren Subhanul Wathon, Magelang, Jawa Tengah, agar mewaspadai kampanye negatif karena berpotensi memecah belah bangsa.
Kapolri berharap seluruh santri di Indonesia dapat menyaring informasi yang beredar dengan kritis agar tidak mudah terpapar hoaks. Sigit pun berujar bahwa telah membentuk tim untuk menangani isu hoaks pada Pemilu 2024. (medcom/*)