Keajaiban Berpuasa Ramadan, Hingga Merestorasi Fungsi dan Kinerja Sel
Oleh: Habib Mohsen Hasan Alhinduan
Anggota Dewan Pakar Pusat Partai NasDem
PUASA Ramadan adalah waktu paling tepat bagi umat muslim untuk benah diri dan sekaligus melaksanakan perintah wajib berpuasa agar semakin bertakwa kepada Allah SWT.
Berpuasa Ramadan sarat mengandung hikmah dan manfaat terutama kesehatan dhahir dan batin, akal dan pikir. Kalau begitu apa itu puasa atau saum? Sejauhmana pengaruhnya terhadap kesehatan diri kita?
Istilah syariat Islam Puasa atau saum adalah menahan diri dari makan dan minum serta segala perbuatan yang bisa membatalkannya, mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari, dengan syarat tertentu, untuk meningkatkan ketaqwaan seorang muslim. Saum/puasa merupakan salah satu dari lima Rukun Islam.
Berdasarkan Al Quran berpuasa di bulan Ramadan hukumnya fardhu ain bagi setiap mukallaf yang mampu untuk melakukannya. Kewajiban ini telah disyariatkan sejak tanggal 10 Sya’ban sebelum genap dua tahun sejak masa kenabian Nabi Muhammad SAW.
Perintah wajib puasa Ramadan setiap orang mukmin yang sudah dewasa (mukallaf) memenuhi persyaratan hukum syariat Islam.
Perintah wajib puasa Ramadan berlaku bagi muslim saja dimulai dengan niat setiap hari, menahan dan mengontrol diri agar tetap terjaga dengan baik.
Rasulullah SAW bersabda Suumuu tasihhu, berpuasalah kamu niscaya kamu akan sehat.
Berdasarkan perintah wajib berpuasa dan orang yang mengerjakannya akan sehat jasmani dan rohani. Kini, saya akan membawakan berbagai pendapat para pakar kesehatan berdasarkan penelitian mereka terhadap manfaat berpuasa Ramadan.
Menurut para medis bahwa puasa memiliki beberapa manfaat di antaranya, yakni membakar lemak dalam tubuh, meningkatkan hormon pertumbuhan manusia, meningkatkan fungsi otak, mengurangi tekanan darah, mengatur trigliserida, mengatasi resistensi insulin, mengurangi risiko penuaan.
Puasa juga akan menumbuhkan rasa prihatin, berbagi, serta kasih sayang kepada sesama manusia, terutama fakir miskin.
Tokoh muslim Imam Ibnu Qayyim berkata, Puasa untuk mengingatkan akan kondisi laparnya orang-orang miskin.
Menurut penelitian dari tahun 1960-2009 yang diperoleh dari Medline dan Jurnal lokal negara-negara Islam para ilmuwan mengenai mukjizat (miracle) puasa Ramadan bagi kesehatan manusia.
Macam-macam mukjizat berpuasa di bulan Ramadan perlu kita ketahui, seperti yang dikutip dalam Tribunnews antara lain sebagai berikut:
1. Keseimbangan (Tawazun) Anabolisme dan Katabolisme
Anabolisme adalah proses penggabungan senyawa menjadi penggabungan senyawa menjadi komplek. Katabolisme adalah proses pemecahan atau penguraian senyawa komplek menjadi senyawa sederhana.
Dalam berpuasa terjadi keseimbangan anabolisme dan katabolisme yang berakibat asam amino dan zat lainnya memberikan manfaat dalam peremajaan sel dan komponennya dengan memproduksi glukosa darah dan menyuplai asam amino dalam darah sepanjang hari.
Cadangan protein yang cukup dalam hati karena asupan nutrisi saat buka dan sahur, tidak mengganggu kondisi tubuh namun menciptakan kondisi tubuh untuk terus memproduksi protein esensial seperti albumin, globulin, dan fibrinogen.
Hal tersebut dapat terjadi karena di saat kita tidak berpuasa dalam jangka panjang atau berpuasa Ramadan terdapat penumpukan lemak dalam jumlah yang besar, sehingga berisiko pada sirosis hati. Sedangkan dalam berpuasa Ramadan, fungsi hati jauh lebih aktif dan baik.
2. Tidak Ada Dampak Pengasaman dalam Darah
Puasa Ramadhan menurut para peneliti, asam amino teroksidasi dengan pelan dan zat keton tidak meningkat dalam darah sehingga tidak akan mengakibatkan pengasaman dalam darah.
3. Tidak Ada Efek Pada Sel Darah
Ternyata puasa Ramadan tidak mempengaruhi sel darah manusia dan tidak terdapat perbedaan jumlah retikulosit, volume sel darah merah serta rata-rata konsentrasi hemoglobin (MCH, MCHC) dibandingkan dengan orang yang tidak berpuasa.
4. Berpuasa Orang Diabetes Tipe Dua Tidak Berpengaruh
Hal ini dapat terjadi karena tidak adanya perbedaan protein gula, protein glikosilat dan hemoglobin glikosilat. Namun, pada penderita diabetes tertentu, sebaiknya berkonsultasi ke dokter jika ingin berpuasa Ramadan.
Seperti penderita diabetes dengan keton yang meningkat, ibu hamil, usia anak atau komplikasi lain seperti gagal ginjal dan jantung.
5. Dampak Bagi Ibu Hamil dan Menyusui
Manfaat puasa Ramadan yang luar biasa, karena ibu hamil dan ibu menyusui dan kelompok tidak hamil dan tidak menyusui di perkampungan Afrika Barat.
Ternyata dari hasil penelitian, disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan kadar glukosa serum, asam lemak bebas, trigliserol, keton, beta hidrosit butirat, alanin, insulin, glucagon, dan hormon tiroksin.
6. Pengaruh Bagi Janin Saat Ibu Hamil
Dari hasil penelitian Departemen Obsteri dan Ginekologi dari Gaziantep University Hospital, terhadap 36 wanita sehat dengan kehamilan tanpa komplikasi berturut-turut selama 20 minggu atau lebih, yang berpuasa selama bulan Ramadan untuk mengevaluasi efek Ramadan pada janin.
Pengukuran Doppler ultrasonografi dalam peningkatan diamater biparietal janin (BPD), peningkatan panjang tulang paha janin (FL), meningkatkan berat badan diperkirakan (EFBW), profil biofisik janin (BPP), indeks cairan amnion (AFI), dan rasio arteri umbilikalis sistol/diastol (S/D) rasio.
Kortisol serum ibu, trigliserida, kolesterol total, low-density lipoprotein (LDL), high density lipoprotein (HDL), very low density lipoprotein (VLDL), dan LDL/HDL rasio juga dievaluasi sebelum dan sesudah Ramadan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa, tidak ada perbedaan signifikan yang ditemukan antara kedua kelompok usia janin, berat badan ibu, perkiraan kenaikan berat badan janin (EFWG), BPP janin, AFI,dan rasio arteri umbilikalis S/D.
7. Penurunan Glukosa dan Berat Badan
Berpuasa bulan Ramadan dapat menurunkan glukosa dan berat badan dari studi kohor yang dilakukan oleh 81 mahasiswa Universitas Teheran of Medical Sciences saat berpuasa yang melakukan evaluasi berat badan, indeks massa tubuh (BMI), glukosa, trigliserida (TG), kolesterol, lipoprotein, densitas rendah (LDL), high density lipoprotein (HDL), dan Very Low Density lipoprotein (VLDL), sebelum dan sesudah Ramadan yang menunjukkan bahwa Puasa Ramadan dapat menyebabkan menurunnya glukosa dan berat badan.
8. Pengaruh Pada Fungsi Kelenjar Gondok
Ternyata berpuasa di bulan Ramadan tidak mempengaruhi fungsi kelenjar gondok manusia.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, terlihat bahwa tidak terdapat perbedaan kadar plasma tiroksin (TS), tiroksin bebas, tironin triyodium dan hormon perangsang gondok (TSH) pada penderita laki-laki yang berpuasa.
9. Pengaruh Pada Horman Virgisteron
Berpuasa di bulan Ramadan juga menunjukkan bahwa tidak memberikan pengaruh pada hormon virgisteron saat melaksanakan puasa. Tetapi, 80 persen populasi penelitian menunjukkan bahwa terdapat penurunan hormon prolaktin yang berguna dan sebagai harapan baru bagi penderita infertilitas atau kemandulan wanita yang disebabkan oleh hormon prolaktin.
10. Bermanfaat Bagi Kesehatan Jantung
Ternyata dalam berpuasa Ramadan, terjadi peningkatan HDL dan apoprotein alfa 1. dan terjadi penurunan LDL yang sangat bermanfaat bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah.
Dari beberapa penelitian terlihat “chronobiological” menunjukkan bahwa saat berpuasa Ramadan memiliki pengaruh pada ritme penurunan distribusi sirkadian dari suhu tubuh, hormon kortisol, melatonin dan glisemia yang di mana setiap perubahan tersebut berpengaruh bagi peningkatan kesehatan manusia.
11. Memperbaiki dan Merestorasi Fungsi dan Kinerja Sel
Saat berpuasa terjadi terjadi perubahan dan konversi masif dalam asam amino yang terakumulasi dari makanan, sebelum didistribusikan dalam tubuh terjadi format sulang.
Sehingga, memberikan tunas baru sel untuk memperbaiki dan merestorasi fungsi dan kinerjanya.
Dari makan sahur dan buka, sehingga terbentuk tunas-tunas protein, lemak, fosfat, kolesterol dan lainnya untuk membangun sel baru dan membersihkan sel lemak yang menggumpal dalam hati.
Jumlah sel yang mati dalam tubuh sekitar 125 juta perdetik, yang lahir dan meremaja lebih banyak lagi.
12. Efektif Menguatkan Konsentrasi Urin dalam Ginjal
Berpuasa bulan Ramadan, tentu saja konsumsi air semakin berkurang yang berguna dalam meningkatkan konsentrasi urin dalam ginjal serta meningkatkan kekuatan osmosis urin hingga mencapai 1000 sampai 12000 ml osmosis/kg air. Hal ini memberikan pelindungan terhadap fungsi ginjal.
Kekurangan air dalam darah meminimalkan volume air yang berada dalam darah, sehingga memicu kinerja mekanisme lokal pengatur pembuluh darah dan prostaglandin yang pada akhirnya memicu fungsi dan kerja sel darah merah.
13. Meningkatkan Kekebalan Tubuh
Ternyata berpuasa juga meningkatkan limfosit hingga sepuluh kali lipat. Dari hasil penelitian terbaru yang menyatakan bahwa terjadi penurunan kadar apo-betta, dan menaikkan kadar apo-alfa 1 dibandingkan dengan puasa sebelum puasa.
Hal tentu sangat bermanfaat karena dapat menjauhkan kita dari serangan penyakit jantung dan pembuluh darah.
14. Menurunkan Berbagai Hormon
Berpuasa dapat menurunkan berbagai hormon, yang kita ketahui bahwa penurunan hormon merupakan salah satu hidup jangka panjang.
Dari penelitian endokrinologi yang menunjukkan bahwa pola makan saat puasa yang bersifat rotatif menjadi beban dalam asimilasi makanan di dalam tubuh, sehingga dalam hal ini terjadi penurunan pengeluaran hormon sistem pencernaan dan insulin dalam jumlah besar yang merupakan salah satu resep hidup jangka panjang.
15. Menyuburkan Produksi Sperma
Buat laki-laki, berpuasa di bulan Ramadan juga memberikan manfaat dalam pembentukan sperma. Dari penelitian yang dilakukan bahwa hormon testoteron, prolaktin, lemotin, dan hormon stimulating folikel (FSH).
Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa berpuasa di bulan Ramadan bermanfaat bagi pembentukan sperma melalui perubahan hormon hipotalamus – pituatari testicular dan pengaruh pada kedua testis.
16. Memperbaiki Persendian atau Rematoid Arthritis
Parameter yang diteliti adalah fungsi sel penetral (netrofil) dan progresifitas klinis penderita, dimana penelitian tersebut menyimpulkan bahwa terdapat korelasi antara membaiknya radang sendi dan peningkatan sel penetral dalam membasmi bakteri.
17. Meningkatkan Kejantanan (Hormon Testosteron) dan Seksual
Dari jurnal endokrin dan metabolisme dilaporkan penelitian puasa dikaitkan dengan hormon dan kemampuan laki-laki. Dalam penelitian tersebut mengamati kadar hormon testosteron (kejantanan), perangsang kantung (FSH), dan lemotin (LH).
Terjadi perubahan kadar berbagai hormon tersebut dalam tiap minggu, di mana dalam tahap awal terjadi penurunan nafsu seksual tetapi tidak mengganggu kesuburan, namun menjelang beberapa hari setelah puasa, hormon testosteron dan performa seksual meningkatkan pesat melampau sebelumnya.
18. Perbaikan Mental Drastis
Dari penelitian yang dilakukan peneliti Moskwa yang melakukan penelitian pada seribu penderita kelainan mental termasuk sklzofrena.
Hasil penelitian, ternyata puasa Ramadhan terdapat sekitar 65 persen perbaikan kondisi mental yang bermakna dan juga mengurangi resiko komplikasi kegemukan, melindungi tubuh dari batu ginjal, meredam gejolak seksual kalangan muda dan penyakit lainnya yang masih banyak lagi.
19. Meningkatkan Hablun Minallah dan Hablun Minannas
Dalam berpuasa bulan Ramadhan terjadi peningkatan komunikasi psikososial baik dengan Allah dan sesama manusia. Bulan puasa, bulan Ramadan merupakan bulan penuh berkah.
Setiap kali kita berdoa, pahala kita akan digandakan dibandingkan dengan biasanya. Sehingga membuat kita meningkatkan ibadah kita. Hal ini membuat hati kita merasa tenang, aman, tenteram, bahagia, dan gembira.
20. Meredam Hormon Adrenalin
Hormon ini berperan untuk mempersiapkan tubuh untuk respons fight or flight pada saat menghadapi situasi yang penuh tekanan atau bahaya.
Berpuasa Ramadan menciptakan kondisi dan keadaan yang teduh, aman, dan tidak penuh rasa amarah ternyata dapat menurunkan adrenalin. Di mana pada saat kita marah adrenalin meningkat sebesar 20-30 kali lipat.
Dari peningkatnya adrenalin tersebut, meningkatkan resiko penyakit pembuluh darah, jantung dan otak seperti jantung koroner, stroke dan lainnya.
Amalan puasa Ramadan memang sarat manfaat bagi kesehatan manusia, dan setiap perintah dan larangan dari Allah SWT terkandung bermacam manfaat bagi manusia bukan sia-sia semata hanya manusia kurang mengetahui hal itu.
Keutamaan puasa Ramadhan prioritas Allah SWT yang disebutkan dalam hadis qudsi Assaumu lii wa ana ajzii bihii puasa Ramadan adalah prioritas dari Ku dan Aku langsung yang mengganjarnya (bagi yang melakukan)
Sebuah Hadis menyatakan tidaklah diterima sebuah ucapan melainkan dengan perbuatan, dan tidaklah diterima sebuah amalan melainkan dengan ucapan, dan tidaklah diterima sebuah ucapan dan amalan melainkan dengan niat, dan tidaklah diterima sebuah ucapan, perbuatan dan niat melainkan harus sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW.
Semoga kita semua diberi kekuatan oleh Allah SWT diberi kekuatan untuk menyelesaikan puasa selama sebulan Ramadan dan menggapai ridho Allah SWT dan taufikNya aamiin.
Tulisan ini saduran dari berbagai sumber jurnal yang dapat mendukung terhadap manfaat keajaiban amalan berpuasa Ramadhan terutama bagi anda yang mengamalkannya. Bersambung tentang Puasa Syawal dan Senin Kamis.
(WH)