Komisi VI DPR Apresiasi Kinerja Holding BUMN Industri Pertahanan
JAKARTA (26 Januari): Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung menyampaikan apresiasi Komisi VI DPR terkait kinerja Holding BUMN Industri Pertahanan (Defend ID).
Martin mengatakan, apresiasi tersebut berkaitan dengan pertumbuhan pendapatan usaha 2022 yang tumbuh sebesar 23,36% dari 2021 dengan nilai Rp19,7 triliun. Realisasi EBITDA (pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) 2022 tumbuh sebesar 41,35% dari 2021 dengan nilai sebesar Rp1,88 triliun, dan kinerja laba bersih 2022 tumbuh 198% dari 2021 dengan nilai sebesar Rp483 miliar.
“Komisi VI DPR memberikan dukungan terhadap kemudahan modal kerja, seiring dengan pertumbuhan skala bisnis dan kontrak yang naik 6,2 persen dari tahun 2021,” ungkap Martin saat membacakan kesimpulan Rapat Dengar Pendapat Komisi VI DPR dengan Direktur Utama PT LEN Industri (Persero) (Defend ID) dan anak perusahaannya, terkait Evaluasi Kinerja Korporasi tahun 2022, dan road map Pengembangan Holding BUMN (Defend ID) serta industri pertahanan inisiatif strategis perusahaan 2023, di Ruang Rapat Komisi VI DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (25/1).
Baca juga: Penuhi Aspirasi, Martin Dorong Telkom Bangun Tower Jaringan di Tarabintang
Legislator NasDem dari Dapil Sumatera Utara II (Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu Utara, Tapanuli Selatan, Kota Padang Sidempuan, Mandailing Natal, Kota Gunungsitoli, Kota Sibolga, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba, Samosir, Padang Lawas Utara, Padang Lawas, Nias, Nias Selatan, Nias Utara, dan Nias Barat) itu juga menyatakan dukungan inisiatif strategi Defend ID untuk mewujudkan Top 50 Global Defence Company dengan strategi pengembangan bisnis, penguasaan teknologi, perbaikan keuangan, peningkatan SDM, peningkatan operasional dan peningkatan teknologi informasi.
“Sedangkan dalam rangka mewujudkan kedaulatan pertahanan nasional, Komisi VI DPR meminta Defend ID bersama pemerintah meningkatkan koordinasi membuat peta jalan BUMN industri pertahanan,” kata Martin.
Seperti diketahui, lima BUMN pertahanan yang tergabung dalam Defend ID adalah platform udara (PT Dirgantara Indonesia); Platform darat, alat berat, senjata dan amunisi (PT Pindad); Platform laut, pembuatan kapal (PT PAL Indonesia); Sistem elektronik (PT Len Industri); dan bahan berenergi tinggi (PT Dahana).
(dpr.go.id/*)