23 Negara Ikuti Konferensi Internasional di NasDem Tower
JAKARTA (22 November): Konferensi internasional SocDem Asia – Progressive Alliance Conference 2022: Politics of Identities: Harnessing Power in Diversity and Unity diikuti 23 negara kawasan di Grand Ballroom NasDem Tower, Selasa (22/11) hingga Rabu (23/11). Konferensi tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas demokrasi.
“(Diikuti) 23 partisipan yang sudah sampai saat ini 14 sisanya menyusul karena ini kan masih beberapa hari konferensinya,” kata Ketua Bidang Hubungan Internasional DPP NasDem, Martin Manurung, usai pembukaan konferensi internasional di Grand Ballroom NasDem Tower, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (22/11).
Martin melanjutkan keseluruhan anggota dari Progressive Alliance adalah 109 negara dan untuk kegiatan kali ini merupakan konferensi regional dengan diikuti oleh negara-negara terdekat.
“Tapi juga dihadiri oleh founding members, negara-negara pendiri seperti German, Denmark jadi mereka juga datang,” tambah Wakil Ketua Komisi VI DPR RI itu.
Baca juga: NasDem Jadi Tuan Rumah Progressive Alliance Conference 2022
Kegiatan konferensi tingkat internasional tersebut dibuka langsung Sekretaris Jenderal Partai NasDem, Johnny G. Plate. Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) itu kegiatan bertujuan sebagai gerakan restorasi untuk mengembalikan bangsa kita ke tujuan asli yang dibangun para founding fathers.
“Ya kami NasDem memberikan dukungan kepada pemerintahan pak Joko Widodo dua periode karena meyakini kebijakan-kebijakan dan policy yang disampaikan dan diperjuangkan dilaksanakan adalah sejalan dengan napas yang sama sebagaimana yang disampaikan para founding fathers kita,” kata dia.
Kegiatan akan diisi dengan tiga sesi diskusi panel, pada sesi pertama diskusi diisi dengan tema Identity Politics vs Politics of Identities, kemudian di sesi kedua akan diisi dengan tema Polarization, Exclusion, Extremism. Dan di sesi ketiga akan diisi diskusi panel dengan tema Fighting Disinformation and Hate Speech.
Seluruh rangkaian acara tersebut memiliki semangat dalam rangka membangun politik di wilayah tengah dengan menghormati setiap perbedaan dan melihatnya sebagai realitas masyarakat tetapi demokrasinya tetap berkualitas dengan baik dan keutuhan negara dan bangsa tetap menjadi yang pertama dan terutama. (WH)