FGD di Sekolah Sukma Bangsa Pidie Membedah Sejarah Hidup Panglima Itam
ACEH (7 November): Focus Group Discussion (FGD) Diskusi Panel Ahli Buku Karya Dr. Drs. Qismullah Yusuf, M.Ed. bertema “JALAN DAGANG DAN JALAN PERANG: PENGANTAR SEJARAH HIDUP PANGLIMA ITAM” berlangsung di Sekolah Sukma Bangsa Pidie, Senin (7/11).
Hadir langsung dalam forum tersebut Penulis Buku Dr. Qismullah dan beberapa tokoh sejarah Aceh yang cukup kompeten antara lain Prof. Humam Hamid dan kawan-kawan.
Selain itu hadir pula Ketua DPW NasDem Aceh, Teuku Taufiqulhadi bersama para pegiat sejarah Aceh dan tokoh-tokoh yang terhubung dengan sejarah perjalanan Panglima Itam yang merupakan garis keturunan langsung dengan Ketua Umum (Ketum) Partai NasDem Surya Paloh.
Dr. Ahmad Baidhowi AR selaku tuan Rumah pelaksanaan FGD Panglima Itam merasa bersyukur dan senang karena banyak sekali masukan dan cerita yang tercecer dapat dirangkai kembali menjadi satu cerita sejarah yang utuh.
“Banyak cerita yang tercecer kita temukan dalam diskusi ini dan ini membuat buku ini menjadi lebih baik dan luas, terima kasih kepada semua sahabat yang hadir dan memberi masukan agar buku ini bisa lebih baik,” kata dia.
Baca juga: Pelatihan Satgas Panglima Itam Resmi Dibuka
Kemudian Ketua DPW NasDem Aceh, Teuku Taufiqulhadi melihat kiprah Panglima Itam sebagai tokoh penting dalam sejarah perjalanan Aceh, sebagai pengusaha dan pejuang Panglima Itam meninggalkan banyak cerita heroik di dalam kehidupan masyarakat Aceh.
“Semoga buku ini segera bisa hadir di tengah masyarakat dan menjadi referensi bagi generasi muda Aceh dan para pegiat sejarah,” ungkap dia.
Salah satu kontribusi terbesar Panglima Itam adalah membangun Pusat Latihan Militer dan melatih para pemuda Aceh menjadi tentara untuk diterjunkan di medan perang melawan Belanda.
Panglima Itam yang memiliki nama asli Effendi Muhammad Risyad itu memiliki Pusat Latihan Militer Aceh. Dia melatih ribuan mujahiddin untuk melawan pasukan Belanda. Beliau juga menugaskan tentara terlatih ke berbagai panglima yang sedang berperang gerilya melawan Belanda di berbagai wilayah di Aceh.
Panglima Itam bahkan menjadi orang terkaya di Aceh pada zamannya. Usahanya meliputi perdagangan hasil produksi lada, tembakau, kapur barus (tepung dan minyak), minyak asiri, kayu cendana, kayu gaharu, hingga hasil galian tambang.
Dia menguasai berbagai sumber informasi. Setelah Pusat Latihan Militer Aceh selesai dibangun, dia kemudian diangkat sebagai Kepala Pusat Latihan dan sekaligus sebagai Kepala Pusat Intelijen Aceh.
Panglima Itam tak lain adalah buyut dari Ketua Umum (Ketum) Partai NasDem, Surya Paloh, atau kakek dari Ibu Nursiah Daud Paloh. Harapannya para peserta mampu meneladani semangat juang dalam memperjuangkan Partai NasDem. (WH)