a

Panglima Itam dan SIS Aljufri Menginspirasi Surya Paloh

Panglima Itam dan SIS Aljufri Menginspirasi Surya Paloh

Oleh: Habib Mohsen Alhinduan

Anggota Dewan Pakar Pusat Partai NasDem  

 

PANGLIMA Itam dan Sayid Idrus bin Salim (SIS) Aljufri dua sosok pejuang nasional menginspirasi Ketua Umum NasDem, Surya Paloh mendirikan Perpustakaan Galeri Kebangsaan Panglima Itam di NasDem Tower.

Setiap orang pasti memiliki cita-cita atau impian dan selalu berusaha dengan kerja keras supaya cita-cita dan impiannya dapat terwujud.

Dalam meraih cita-citanya, seseorang harus memiliki target dan tindakan nyata untuk menjadikannya kenyataan.

Cita-cita atau impian itu sebagai tujuan hidup. Memiliki mimpi itu artinya memiliki harapan yang tersimpan dalam pikiran. Kita akan tahu apa saja yang menjadi harapan dan tujuan dalam hidup kita.

Salah satu impian beliau adalah mendirikan perpustakaan ini, berharap kadernya tidak hanya memiliki intelektual tinggi tapi juga kecerdasan.

Perpustakaan ini nantinya juga akan aktif menggelar diskusi dalam mencari solusi berbagai permasalahan berdasarkan teori-teori yang ada. Perpustakaan ini juga merupakan ruang belajar berbagai hal mulai dari politik, biografi, leadership, kebijakan publik, pendidikan, agama serta kemanusiaan.

Di saat kader Partai NasDem mengunjungi Galeri Kebangsaan dan Perpustakaan Panglima Itam di lantai 5-7 NasDem Tower akan melihat berbagai macam patung Pahlawan Bangsa dan Negeri Indonesia seperti patung Soekarno-Hatta, monumen Panglima Itam, monumen SIS Aljufri, dan lainnya dari pejuang Bangsa dari berbagai kalangan ada pejuang militer, pendidikan, agama dan lainnya yang dibuat oleh seniman Bambang Win.

Perpustakaan Panglima Itam di NasDem Tower merupakan ruang belajar berbagai hal mulai dari politik, biografi, kepemimpinan, kebijakan publik, pendidikan, serta kemanusiaan.

Surya Paloh sangat memperhatikan fasilitas penunjang untuk memperluas kajian-kajian ilmu pengetahuan bagi kader-kader NasDem.

Suatu momen yang sangat berharga apabila seseorang menambah ilmu pengetahuannya setiap saat, karena hidup akan bermakna apabila seorang bertambah ilmunya, tanpa itu kita rugi.

Ilmu sangat produktif mampu menciptakan inspirasi dan imajinasi positif bagi seseorang. Oleh karena itu, menambah ilmu yang bermanfaat adalah tuntutan, karena dengan ilmu akan mampu menjalani hidup ini dengan benar. Ilmu akan menjagamu dan kamu akan menjaga hartamu.

Begitu dahsyatnya orang yang berilmu pengetahuan balasannya adalah Surga, artinya mendapatkan kehidupan yang bermartabat dan terhormat di dunia dan di akhirat kelak.

Sabda Nabi SAW: “Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan untuknya jalan menuju surga,” (HR. Bukhari dan Muslim).

Allah SWT akan memberi juga martabat bagi orang yang berilmu.

Berhubungan dengan hal tersebut Surya Paloh adalah seorang pecinta ilmu pengetahuan, kutu buku, pengusaha sukses, politikus ulung, orator, dan bukti karya terbesar adalah mendirikan Perpustakaan Panglima Itam dan Galery Kebangsaan di lantai 5-7 NasDem Tower.

Hal itu merupakan inisiasi pendiri Partai NasDem dan dimaknai sebagai suatu alat perjuangan juga dapat digambarkan sebagai sebuah transformasi peradaban bangsa.

Surya Paloh dan nama Perpustakaan Panglima Itam berasal dari nama seorang pejuang di Aceh dan merupakan kakek buyut beliau. Panglima Itam ini memiliki nama asli Effendi Muhammad Risyad memiliki Pusat Latihan Militer di Aceh. Melatih ribuan para pejuang dan mujahid untuk melawan penjajah Belanda.

Almarhum Panglima Itam juga menugaskan tentara terlatih ke berbagai panglima yang sedang bertempur gerilya melawan Belanda di berbagai wilayah Aceh. Di samping itu juga panglima Itam sebagai seorang pengusaha ulung dan terkaya di Aceh pada saat itu. Semua sektor usaha dikuasainya hingga informasi inteligen sebagai Kepala Pusat Inteligen  Aceh.

Panglima Itam adalah kakek buyut dari Ketua Umum Partai NasDem, Bp. DR. (HC) H. Surya Paloh. Beliau mendirikan perpustakaan ini merupakan impian yang sangat tinggi, cerdas dan mulia agar setiap kader NasDem mampu menduplikasi kepribadian para pejuang bangsa ini yang memiliki kepribadian yang kuat, berwawasan ilmu yang luas, berperilaku mulia seperti Panglima Itam dan para tokoh-tokoh bangsa yang ada di Galeri Kebangsaan di lantai 5 dan 7 itu.

Penulis ingin menyimpulkan dari tulisan ini, banyak para pejuang dan galerinya yang berada di NasDem Tower, dengan ini terkhusus, penulis membahas dua sosok pejuang Bangsa yaitu Panglima Itam sebagai pejuang Aceh, pencetak para mujahid, pengusir penjajah Belanda dan pengusaha paling sukses di Aceh pada waktu itu dan juga sosok yang lainnya pejuang pendidikan yaitu Guru Tua atau SIS Aljufri monumennya juga ada di Gallery Kebangsaan NasDem Tower, sebagai pejuang pendidikan, pejuang kemerdekaan, pencetak para pendidik handal, pemberantas buta huruf, dan kebodohan, tokoh toleransi, persatuan dan kesatuan dan penggagas Bendera Warna Merah Putih Republik Indonesia.

Beliau memiliki pengaruh kuat bagi masyarakat Indonesia terutama di Sulawesi Tengah atau di Indonesia bagian Timur.

Mereka berdua adalah pahlawan nasional sama-sama memiliki jasa besar berdirinya Negara Republik Indonesia, penentang penjajahan di muka bumi ini. Di samping itu memiliki perpaduan kepribadian yang kuat antara duniawi dan ukhrawi, negarawan dan politikus ulung, ahli strategi, ilmuwan dan usahawan, berakhlak karimah dan berjiwa kepemimpinan yang sejati, contoh tauladan bagi pengikutnya dan masyarakat Indonesia.

Kepribadian dua sosok ini sangat mempengaruhi kepribadian dan cara berpikir Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh.

Tidak terlepas juga bagi Wakil Ketua Umum Partai NasDem H. Ahmad Ali dan seluruh keluarganya adalah termasuk anak didik Guru Tua atau disebut dengan Abnaulkhairaat dan juga sebagai keluarga yang konsisten menjaga tetap eksis Yayasan Pendidikan Alkhairaat di seluruh Provinsi Sulawesi Tengah.

Guru Tua, kata Waketum NasDem H. Ahmad M Ali, telah memberikan kontribusi besar kepada bangsa Indonesia khususnya di Kawasan Timur dan Alkhairaat yang terpusat di Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Guru Tua tidak hanya berdakwah, tetapi menghibahkan perjalanan hidupnya untuk kepentingan masa depan pembangunan bangsa di bidang pendidikan di Tanah Air.

Dalam masa perjuangan dakwahnya, Guru Tua telah berhasil membangun 420 madrasah yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia bagian timur, Sulawesi, Maluku, Kalimantan, dan Papua.

Semuanya adalah saksi nyata dakwah Guru Tua yang tak mengenal lelah, yang kini telah mencapai lebih dari 4.000 madrasah. Alkhairaat memiliki jenjang pendidikan tersebar di seluruh Indonesia, utamanya di kawasan timur mulai dari tingkat Pendidikan Anak Usia Dini, SLTA, pesantren terpadu hingga perguruan tinggi dan rumah sakit umum.

Inilah yang harus dihargai, diberi penghargaan. Upaya beliau dan mencerdaskan kehidupan bangsa di Tanah Air, mengantarkan beliau layak untuk menjadi pahlawan nasional kata Waketum NasDem.

Ahmad M Ali akan mendorong dan berkoordinasi dengan Kementerian terkait untuk penetapan Guru Tua sebagai Pahlawan Nasional dari Sulteng khususnya Kota Palu.

Beberapa dukungan juga dari tokoh Sinode Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST) turut memberikan rekomendasi kepada Al-Habib Idrus bin Salim Al-Jufri atau lebih dikenal dengan Sayyid Idrus bin Salim Al-Jufri atau Guru Tua menjadi Pahlawan Nasional Indonesia.

Sekretaris Umum Majelis Sinode GKST, Pendeta Jetroson Rense, M.Th melalui press release kepada Radar Sulteng, menjelaskan, mencermati perjalanan dan perjuangan serta karya-karya besar Habib Sayid Idrus Bin Salim Aldjufri (SIS Aljufri) dalam mencerdaskan kehidupan anak bangsa, melalui Pendidikan Al-Khairaat yang didirikannya sejak 11 Juni 1930 di Palu Sulawesi Tengah, yang mampu berkembang sampai ke seluruh tanah air terutama di kawasan Timur Indonesia.

Mengharapkan dengan sangat agar kiranya Gubernur Sulawesi Tengah mendukung dan memperjuangkan aspirasi warga Sulawesi Tengah khususnya warga Al-Khairaat untuk penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Habib Sayid Idrus Bin Aldjufri.

Habib Idrus dianggap sebagai inspirator terbentuknya sekolah di berbagai jenis dan tingkatan di Sulawesi Tengah yang dinaungi organisasi Alkhairaat, dan terus berkembang di kawasan timur Indonesia.

Salah satu cucu SIS Aljufri Dr. Ir. Ayu Alwiyah Segaf Aljufri, M.Si, kini sebagai anggota Dewan Pertimbangan Dewan Pengurus Pusat NasDem.

Kesimpulannya, dua sosok pejuang nasional tersebut membangkitkan motivasi dan inspirasi bagi Surya Paloh dan juga dapat ditularkan kepada orang lain terutama bagi kader-kader NasDem tersebar di seluruh Nusantara.

Keberadaan Perpustakaan Panglima Itam dan Galery Kebangsaan di NasDem Tower merupakan contoh nyata keseriusan Surya Paloh untuk mewujudkan cita-citanya yang mulia itu.

Disediakan galeri monumen para pahlawan dan pejuang bangsa ini, dan mengusung konsep Gallery, Library, Art, and Digitalization (GLAD) sebagai model pengelolaan perpustakaan modern yang canggih.

Surya Paloh menanamkan pada dirinya sebagai anak bangsa yang cinta kepada negaranya, karena itu sebagai tanda keimanannya kepada Allah SWT.

Hubbul Wathan minal Iman (cinta tanah air Indonesia adalah bagian dari iman) merupakan salah satu slogan yang digaungkan para ulama untuk membela bangsa dan negara Indonesia dan mengusir penjajahan saat itu.

Cinta tanah air adalah bagian dari ekspresi keimanan. Slogan ini penting direvitalisasikan mengingat saat ini NKRI mendapatkan sejumlah tantangan sebagai dampak dari modernisasi dan globalisasi.

keislaman yang moderat, wawasan kebangsaan, dan mendorong kesiapan menghadapi perubahan dan tantangan zaman. Sehingga, mereka kader NasDem bisa diandalkan menjadi kader bangsa yang memiliki jiwa kepemimpinan yang handal, memiliki wawasan bela negara, serta memiliki kewaspadaan terhadap infiltrasi ideologi-ideologi yang mengancam eksistensi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Surya Paloh menghendaki agar kader NasDem wajib memiliki wawasan kebangsaan yang dimaksud adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah yang dilandasi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Beraneka ragam dan berbagai perbedaan yang ada bukanlah sebuah hambatan untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Bangsa ini. Para pahlawan memiliki sikap persatuan yang kuat dalam mempertahankan kemerdekaan Tanah Air tercinta.

Dengan adanya perbedaan, kita bisa bersatu untuk berjuang bersama-sama untuk menjadi bangsa yang kuat dan terhormat di dunia.

Jiwa para pejuang harus diinspsirasikan dalam diri kita sebagai kader NasDem karena akan memberi manfaat bagi kita antara lain dapat diambil dari perjuangan para pahlawan adalah cinta tanah air, rela berkorban demi negara, bekerjasama, tulus, memupuk tali persaudaraan, memiliki etik dan etos yang tinggi, peduli sesama dan saling menghormati.

Surya Paloh berkeinginan dan bercita-cita bagaimana cara menanamkan sikap kepahlawanan kepada kader-kader NasDem dan keluarga kita untuk menghadapi era globalisasi ini, dengan cara peduli terhadap sesama, membiasakan suka berbagi, mengenalkan tokoh-tokoh pejuang dan pahlawan, melatih keberanian dan menegakkan keadilan.

Impian akan terealisasi harus dimulai dari diri kita dulu sebagai calon pemimpin negeri ini. Harus memiliki wawasan ilmu yang luas, berbuat demi kepentingan masyarakat daripada kepentingan diri sendiri, memiliki budi pekerti yang luhur, mengedepankan kepentingan orang lain dan berjiwa dohir dan batin yang jujur dan banyak membaca, mengkaji dan semua perbuatan yang mulia demi negara dan bangsa dan masyarakat semuanya tanpa pilih.

Kita mulai mendidik diri sendiri sebagai calon pemimpin Bangsa, sebelum kita mendidik orang lain. Karena jiwa pemimpin adalah gudwah hasanah bagi pengikutnya.

Marilah, kita memulai sekarang jangan ditunda-tunda lagi wajib merestorasi diri sendiri dan wajib menginspirasi para pejuang-pejuang negeri ini yang memiliki jiwa yang tulus, jujur, beriman dan bertakwa. Itulah yang diimpikan oleh Surya Paloh sebagai Pemimpin Partai NasDem ini.

Add Comment