a

SYL Pastikan Penanganan PMK Berjalan Maksimal

SYL Pastikan Penanganan PMK Berjalan Maksimal

JAKARTA (16 Mei) : Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo (SYL) memastikan penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang terjadi pada hewan ternak di beberapa daerah terus dilakukan secara maksimal. SYL juga menegaskan PMK tidak menular dan tidak berisiko pada kesehatan manusia.

Menteri Pertanian yang juga kader NasDem itu menerangkan melalui pemberian obat, vitamin, antibiotik serta penguatan imun kepada hewan terpapar PMK bisa membuat kondisinya membaik. Hewan yang awalnya meler mulai segar dan yang sempat tidak bisa berdiri bisa berangsur normal.

Alhamdulillah pemberian kita dalam bentuk vitamin, obat dan penurun suhu hasilnya jauh lebih baik yang tadinya tidak bisa berdiri, sekarang membaik dan yang melernya banyak sudah sangat baik. Disinfektan juga sudah kita lakukan di kandang dan area pemeliharaan,” kata SYL dalam keterangannya, baru-baru ini.

SYL menerangkan, penyakit PMK adalah wabah yang memiliki tingkat penyebaran cepat karena prosesnya bisa menular melalui kontak langsung maupun udara. Kendati demikian, SYL memastikan PMK tidak menular kepada manusia dan dagingnya masih bisa dikonsumsi asal pengelolaannya melalui SOP yang benar.

“Karena itu kami berharap tidak ada kepanikan yang berlebihan karena insyaallah ini akan kita kendalikan secara maksimal. Apalagi PMK ini tidak menular kepada manusia dan daging hewan yang terpapar masih bisa dikonsumsi,” kata dia.

Diketahui, saat ini penyakit tersebut ditemukan pada sapi di Kabupaten Aceh Tamiang dan Aceh Timur, Provinsi Aceh. Juga di Kabupaten Gresik, Sidoarjo, Lamongan dan Mojokerto, Provinsi Jawa Timur.

Menurut SYL, sesuai arahan Presiden Jokowi pihaknya terus bersinergi dengan seluruh komponen langsung di lapangan baik pemerintah daerah hingga TNI dan Polri membentuk satgas dan gugus tugas, kemudian agenda SOS atau darurat, langkah temporeri dan agenda recoveri atau pemulihan.

“Wabah PMK ini memang ada, dan kita berusaha tangani sebaik mungkin. Alhamdulillah kita lihat tren penyembuhan yang sangat positif. Kecepatan kita bereaksi mengambil tindakan ini menentukan hasilnya,” kata SYL.

Masih kata SYL, Kementerian Pertanian bersama pemerintah daerah dan pihak terkait terus berupaya untuk menanggulangi wabah ini agar tidak mengganggu industri ternak nasional. Kementan RI kata SYL juga terus bekerja melakukan riset dan uji lab untuk menemukan vaksin dalam negeri.

“Kita telah menemukan stereotipe yang ada dan kita akan menghadirkan vaksin dalam waktu yang sangat singkat. Vaksin yang akan kita pakai vaksin Nasional tapi butuh waktu. Minimal dalam 14 hari ini kita ada vaksin yang dari luar negeri, selanjutnya akan kita produksi sendiri di Pusvetma, Surabaya,” demikian kata SYL.

(WH)

Add Comment