a

Pemda Harus Cegah Penyebaran Omicron

Pemda Harus Cegah Penyebaran Omicron

BANDUNG (12 Januari): Anggota DPR RI dari Fraksi Partai NasDem, Muhammad Farhan mengatakan munculnya Covid-19 varian omicron menjadi momentum pemerintah daerah (Pemda) untuk bertindak tegas dan meminimalisasi risiko penularan virus tersebut.

Farhan menambahkan, kini 14 warga Jawa Barat sudah terkonfirmasi positif Covid-19 varian B.1.1.529 atau omicron.

“Saya ingin mengajak seluruh warga Bandung bersama-sama jaga prokes, sanes nyingsieunan mung ngemutan (bukan menakuti, tapi mengingatkan). Lebih baik menjaga dan mengoptimalkan skema PPKM dengan berbagai level. Kita warga Bandung menantikan ketegasan Pemkot untuk ini,” kata Farhan, di Bandung, Rabu (12/1).

Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai NasDem itu juga meminta ketegasan Satgas Covid-19 di gerbang masuk Indonesia. Omicron, tidak terhindarkan karena tidak ada penutupan bagi pelintas batas negara.

“Jangan sampai ada kebocoran, karena kita masih trauma oleh ledakan varian Delta pada Juli-Agustus 2021,” ujarnya.

Legislator NasDem dari Dapil Jawa Barat I (Kota Bandung dan Kota Cimahi) tersebut mengatakan, merebaknya omicron jadi momentum Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyegerakan vaksinasi booster secara merata. Hal itu agar imunitas warga benar-benar terjaga sehingga tidak mudah terpapar omicron yang memiliki tingkat penularan lebih cepat.

“Janji Pak Jokowi booster diberikan gratis. Pernyataan ini harus didukung dengan distribusi booster vaksin ke seluruh pelosok,” tegasnya.

Farhan juga menyoroti kinerja pemerintah daerah yang dinilai masih lamban dalam menyuplai berbagai keperluan bagi warga yang melakukan isoman (isolasi mandiri). Dia mengaku kerap mendapat keluhan warga yang tidak mendapat pengawasan maupun perhatian ketika melakukan isoman.

“Suplai obat-obatan untuk pasien isoman sering tidak tepat waktu dan tepat sasaran sehingga banyak pasien isoman terpaksa ke luar rumah untuk mencari obat-obatan yang dibutuhkan. Selain itu juga kurangnya pengawasan dari tenaga kesehatan sehingga banyak pasien isoman yang terlambat dibawa ke rumah sakit ketika gejalanya meningkat dari ringan menjadi sedang dan berat,” ungkap dia.

Farhan menambah berbagai persoalan terkait treatment isoman Covid-19 tahun lalu harus jadi pelajaran agar tidak terulang lagi saat menghadapi lonjakan kasus omicron ke depan.

“Kita tidak boleh menganggap enteng karena omicron tetap menjadi ancaman bagi kesehatan dan keselamatan manusia, terutama terhadap kelompok rentan seperti manula dan penderita komorbid,” tegasnya.

(medcom/*)

Add Comment