a

Garnita Dorong Keterlibatan Perempuan di Dunia Politik

Garnita Dorong Keterlibatan Perempuan di Dunia Politik

SURABAYA (20 Desember):  Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Garnita Jawa Timur menggelar pendidikan politik kader perempuan NasDem yang diikuti oleh pengurus Garnita Jawa Timur dan Jawa Tengah, di Dyandra Convention Center, Surabaya, Senin (20/12). Acara yang berlangsung hingga Selasa (21/12) ini bertujuan untuk mendorong keterlibatan dan partisipasi perempuan dalam politik.

Ketua DPW NasDem Jawa Timur, Sri Sajekti Sudjunadi dalam sambutannya mengatakan, peran perempuan, terutama di partai NasDem dalam politik sangat penting. Karena itu, menurutnya, pendidikan politik penting dilakukan agar perempuan dapat terus terlibat dalam pembangunan di Indonesia.

“Pendidikan politik perempuan NasDem sangat penting. Perempuan bersama laki-laki NasDem memiliki posisi yang setara. Sebagai perempuan, kita terpanggil. Di dada kita ada komitmen, ghiroh yang sangat besar untuk membangun bangsa dan negara,” kata Sri Sajekti Sudjunadi, yang akrab disapa Janet itu.

Kemudian, dirinya juga mengajak para perempuan NasDem untuk terus berjuang di masing-masing wilayah. Dirinya menekankan pentingnya perempuan dalam pembangunan di Indonesia demi terwujudnya Negara yang baldatun, yoyyibatun wa rabbun ghafur.

Sementara itu, Ketua DPP Garnita Malahayati, Indira Chunda Thita dalam sambutannya menggugah semangat para perempuan yang merupakan kader Garnita, termasuk para anggota DPRD perempuan yang hadir dalam acara tersebut.

Thita pun mengapresiasi agenda pendidikan politik yang dikhususkan bagi para kader perempuan NasDem. Dirinya juga menekankan peran perempuan NasDem dalam parlemen mengingat 32,3 persen anggota parlemen dari Fraksi NasDem merupakan perempuan.

Hal ini menjadi bukti bahwa NasDem sangat mendukung kiprah perempuan dalam politik, bukan hanya sekadar pencalonan.

“Partisipasi perempuan termasuk menjadi DPR RI sangat penting dengan mengawal agenda proses kebijakan dan turut serta dalam proses pembangunan. Partai NasDem menjadi partai politik yang memenuhi kuota 30 persen perempuan,” kata Thita.

Menurutnya, keterlibatan perempuan dalam politik diharapkan dapat memberikan kontibusi bagi sesama perempuan dan mengubah kondisi perempuan agar tak lagi termarjinalkan.

“Budaya patriarki di Indonesia menggambarkan perempuan sebagai kelompok yang lemah dan membelenggu gerak perempuan. Keterlibatan perempuan dalam politik bukan bertujuan untuk menjatuhkan laki-laki, namun untuk menjadi mitra yang sejajar,” ujarnya.

Untuk itu, Thita mendorong peran Garnita dalam politik di Indonesia untuk terus mencerminkan nilai-nilai luhur, termasuk nilai-nilai yang diilhami oleh Garnita.

“Penguatan hak politik dan pendidikan politik bagi perempuan dan hal ini harus diutamakan agar memiliki jati diri dalam berpolitik, membebaskan dalam ketidaksetaraan bukan pada dominasi,” pungkas Thita.

(Nasdem Jateng)

Add Comment