a

Indonesia Harus Masuk Persaingan Global Industri Mobil Listrik

Indonesia Harus Masuk Persaingan Global Industri Mobil Listrik

JAKARTA (25 November): Wakil Ketua Komisi VI DPR RI, Martin Manurung mengatakan Komisi VI DPR memberi dukungan berdirinya PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) sebagai holding perusahaan pabrik baterai listrik milik Indonesia.

IBC terdiri atas empat Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu MIND ID (Mining Industry Indonesia), PT Aneka Tambang, PT Pertamina, dan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Mengenai IBC akan membeli perusahaan kendaraan listrik asal Jerman, StreetScooter, Martin menegaskan bahwa Komisi VI DPR sudah memberi lampu hijau.

“Terkait akuisisi kami memberikan kesempatan untuk mencari langkah yang terbaik. Informasinya, semuanya masih berproses. Mungkin setelah lebih firmed (tegas), Kementerian BUMN dan IBC akan melaporkannya kepada Komisi VI DPR,” kata Legislator NasDem itu dalam keterangan persnya, Kamis (25/11).

Martin juga mengatakan, sampai saat ini IBC belum melaporkan secara resmi rencana akuisisi perusahaan kendaraan listrik asal Jerman itu.

“Ya kita tunggu saja dulu, kecuali ada hal yang mendesak. Ini kan informasinya masih berproses,” katanya.

Legislator NasDem dari Dapil Sumatera Utara II (Labuhanbatu, Labuhanbatu Selatan, Labuhanbatu Utara, Tapanuli Selatan, Kota Padang Sidempuan, Mandailing Natal, Kota Gunungsitoli, Kota Sibolga, Tapanuli Tengah, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba Samosir, Nias Selatan, Samosir, Padang Lawas Utara, Padang Lawas, Nias, Nias Selatan, Nias Utara, dan Nias Barat) itu menegaskan, Indonesia sudah harus masuk ke industri motor atau mobil listrik untuk bersaing secara global. Vietnam dan Thailand, tambahnya, bahkan sudah memulai menjalankan industri tersebut.

Dengan kekayaan sumber daya alam (SDA) yang dimiliki Indonesia, Martin mendorong pemerintah agar tidak lagi lambat menangkap peluang investasi kendaraan listrik.

“Kita tentu tidak ingin kalah dengan negara-negara lain, apalagi Indonesia justru kaya akan nikel yang menjadi bahan utamanya. Agar nilai tambahnya lebih besar, kita tidak boleh berhenti hanya di baterai, tapi juga harus masuk ke kendaraan listriknya,” pungkasnya.

Sebelumnya santer dikabarkan, IBC akan membeli perusahaan kendaraan listrik asal Jerman, StreetScooter dengan nilai transaksi akuisisi sebesar US$170 juta.(MI/*)

Add Comment