a

Persaingan Global Tuntut Semua Bekerja Lebih Baik

Persaingan Global Tuntut Semua Bekerja Lebih Baik

JAKARTA (10 November): Wakil Ketua DPR RI, Rachmad Gobel menyarankan kepada para pekerja agar tidak lupa mencurahkan perhatian pada hak atas pendidikan. Pasalnya, dalam persaingan global saat ini, semua pihak dituntut untuk bekerja lebih baik.

Rachmad Gobel menyampaikan hal tersebut saat menerima perwakilan serikat pekerja dari beberapa kalangan di antaranya serikat pekerja elektronik, migas, tambang, dan tekstil.

"Mestinya bapak-bapak minta pendidikan. Saya belum mendengar tuntutan pendidikan dari kawan-kawan serikat pekerja untuk menaikkan skill. Kalau sudah meningkatkan skill, secara otomatis gaji akan naik. Itu sudah pasti dan enggak mungkin enggak naik (gaji),” ujar Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Partai NasDem itu di Ruang KK 1, Gedung Nusantara DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (9/11).

Pimpinan DPR RI Kordinator Bidang Industri dan Pembangunan (Korinbang) itu menegaskan, saat ini persaingan global telah menuntut siapa yang lebih baik. Jika ada pekerja asing memiliki skill lebih, maka itu ancaman bagi pekerja lokal. 

"Saya enggak mendengar bagaimana tuntutan untuk pendidikan, kalau pelatihan itu prosesnya. Untuk menjadi karyawan harus dilatih dulu, karena harus mengubah mindset bekerja," tutur Gobel.

Legislator NasDem itu pun mendengarkan keluhan dan tuntutan dari para pekerja tentang UU Cipta Kerja. Menurut dia, undang-undang tersebut bertujuan untuk memberikan nilai tambah bagi para pekerja. 

“Kegalauan dari kawan-kawan, saya pahami. Saya sudah bahas. Masukan ini perlu dipertimbangkan dan kita akan pelajari lebih detail lagi. Yang jelas UU Ciptaker ini tidak untuk merugikan kepentingan karyawan dan para pekerja," kata wakil rakyat dari dapil Gorontalo itu.

Gobel mengaku selalu mengikuti diskusi-diskusi yang membahas tentang kepentingan para pekerja. Waktu dia menjabat sebagai Menteri Perdangan, tak jarang dalam mengambil kebijakan selalu mementingkan nasib para pekerja. Ia selalu berupaya untuk mencari manfaat nilai tambah untuk bangsa dan untuk rakyatnya.

"Waktu saya menjabat Menteri Perdagangan, impor pakaian dan barang bekas saya lawan. Tapi tidak ada serikat pekerja bantu saya. Karena industri tekstil, garmen bisa hancur pada waktu itu. Ketika elektronika diserang produk impor, tidak ada para pekerja di bidang elektronik dalam negeri yang bantu," tukas Legislator NasDem dapil Gorontalo itu.  

Namun begitu, Gobel mengapresiasi banyak masukan dari para pekerja. Masukan tersebut sangat berguna untuk penyempurnaan UU Cipta Kerja. Jika ada kekurangan dari undang-undang tersebut akan dibahas lebih lanjut untuk dilakukan penyempurnaan sesuai dengan mekanisme yang berlaku. (dpr.go.id/HH/*)

Add Comment