a

Panen Raya Hortikultura Meningkat di Gorontalo

Panen Raya Hortikultura Meningkat di Gorontalo

GORONTALO (6 Juli): Wakil Ketua DPR RI dari Partai NasDem, Rachmad Gobel menggelar panen raya tanaman hortikultura di Desa Tolotio, Kecamatan Tibawa, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Sabtu (4/7). Panen raya tersebut dilakukan bersama Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia. 

Berkat kerja sama itu produktivitas jagung  pada panen tersebut meningkat hingga dua kali lipat. Untuk satu hektare lahan demonstration plot (demplot) menghasilkan jagung pipilan 10,1 ton, sedangkan biasanya petani setempat hanya menghasilkan lima ton per hektare.

Selain jagung, kerja sama itu juga direalisasikan dalam demplot tomat dan cabai di Desa Tenilo dengan peningkatan produktivitas yang juga signifikan. Tomat 43,2 ton naik 19,2 ton atau 80% dari sebelumnya 24 ton, sedangkan cabai meningkat 50%  dari produktivitas sebelumnya delapan ton setiap hektare.

Rachmad Gobel mengemukakan, demplot jagung di Desa Tolotio ini menunjukkan tanah Gorontalo bisa menghasilkan. Kuncinya adalah mau bekerja dan terus berinovasi.

“Ini merupakan optimisme bagi kita untuk bekerja lebih keras lagi,” kata Legislator NasDem tersebut.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Rahmad Pribadi mengatakan siap berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian guna menjaga ketahanan pangan di tengah  pandemi Covid-19.

"Pangan merupakan kebutuhan dasar. Strategi pencegahan penyebaran Covid-19 yang disusun oleh pemerintah hanya akan efektif jika pangan pokok untuk rakyat tersedia," kata Rahmad Pribadi. 

Panen raya ini merupakan kelanjutan dari pelatihan yang diberikan Petrokimia Gresik kepada para petani jagung, cabai, dan tomat. Kegiatan itu juga merupakan salah satu tahapan dari kerja sama antara Legislator NasDem dapil Gorontalo, Rachmad Gobel dengan Petrokimia Gresik untuk percepatan pembangunan Gorontalo sebagai lumbung pangan nasional bagian timur dalam rangka menjaga ketahanan pangan di tengah pandemi Covid-19.

Rahmad Pribadi menyatakan organisasi pangan dan pertanian di bawah PBB (FAO) telah memperingatkan adanya ancaman krisis global di tengah pemberlakuan karantina wilayah, pembatasan sosial, dan larangan perjalanan. Hal itu akan sangat mempengaruhi rantai pasokan pangan.

Dijelaskannya, produk hortikultura memiliki potensi besar dan berperan aktif dalam menjaga swasembada pangan nasional. 

“Untuk itu, kegiatan produksi pertanian di masa pandemi ini harus semakin digenjot, mengingat masyarakat sangat membutuhkan stok pangan yang sehat sebagai kebutuhan dasar meningkatkan imun tubuh dalam upaya memerangi penyebaran Covid-19,” katanya.(RO/*)

Add Comment