a

Perbanyak RS Berkemampuan Deteksi Dini Covid-19

Perbanyak RS Berkemampuan Deteksi Dini Covid-19

JAKARTA (21 Maret): Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Syarif Abdullah Alkadrie mendesak pemerintah supaya menambah rumah sakit (RS) serta peralatannya, untuk pencegahan dini virus Corona atau Covid-19 di Indonesia.

"Saya lebih cenderung meminta pemerintah memperbanyak rumah sakit yang bisa mendeteksi awal, termasuk fasilitas, peralatan, dan lainnya. Ini hal yang sangat penting," ujar Syarif, di Jakarta, Rabu (18/3).

Legislator NasDem itu menilai, pemerintah sudah baik dalam melakukan antisipasi di rumah sakit-rumah sakit. Namun, ia berharap, untuk deteksi awal tidak harus terpusat di suatu rumah sakit saja, melainkan juga di daerah-daerah. 

"Hal ini supaya bisa cepat melakukan deteksi dini virus Corona sehingga bisa cepat diantisipasi untuk pengobatannya, dan supaya tidak terlalu lama," ucapnya. 

Syarif mengatakan dana-dana yang berkaitan kepentingan untuk mencegah persoalan virus Corona harus dipersiapkan. Dia mencontohkan, dana corporate social repsonsibility (CSR) BUMN harus dicadangkan untuk membantu mengatasi persoalan Corona. 

"Dana bencana yang tersedia di APBN maupun APBD juga harus dipersiapkan. Ini semua harus tersedia," tegasnya.

Legislator NasDem daerah Pemilihan (Dapil) Kalimantan Barat (Kalbar) itu menambahkan, mungkin perlu melakukan penangguhan terhadap sejumlah proyek, supaya dananya bisa di-stand by-kan untuk penanganan Covid 19. 

"Kita tidak tahu ini akan sampai beberapa bulan ke depan. Karena saya kira ini force majeur, sehingga harus benar-benar dipersiapkan," ungkapnya.

Menurut Syarif, meskipun pemerintah tidak melakukan lockdown secara keseluruhan, tetapi langkah pengetatan harus dilakukan. Ia menilai lockdown keseluruhan tentu memiliki dampak ke berbagai sektor. Namun, pengetatan harus dilakukan untuk mencegah penyebaran virus itu.

"Sudah tidak bisa tidak, perlu dilakukan edukasi dan pengetatan di berbagai hal," katanya.

Dia juga mengimbau pemerintah untuk sementara melarang pendatang dari luar negeri masuk ke Indonesia. ‘’Itu untuk melokalisasi karena frekuensi kenaikan kasus Corona cukup tinggi," kata Syarif.(HH/*)

Add Comment