NasDem Jadi Kekuatan Baru di Pilkada Sulut
MANADO (6 Juni): Setelah menorehkan catatan emas pada Pileg 17 April lalu dengan perolehan kursi dominan, ke depan perjuangan Partai NasDem di Sulawesi Utara (Sulut) akan terus berlanjut pada perhelatan pilkada dan Pemilihan Gubernur Sulut tahun 2020.
Banyak pengamat mulai menyoroti kiprah dan perjuangan Partai NasDem yang baru dua kali mengikuti pemilu namun kehadirannya makin mendapat tempat di hati publik. Di Sulut, pada pilkada lalu, sebanyak enam dari 15 kepala daerah terpilih merupakan kader Partai NasDem.
Kader Partai NasDem yang telah diberi amanah masyarakat untuk memimpin dan melayani sebagai kepala daerah di antaranya adalah di Kota Manado, Bitung, Minahasa Utara, Kotamobagu, Bolmong, dan Talaud.
Dengan angka tersebut Partai NasDem tentu bakal menjadi kekuatan baru ancaman serius bagi sederet calon petahana. Apalagi hasil pemilu serentak menunjukkan partai pengusung gerakan perubahan itu berhak mengusung calon sendiri termasuk di Pilgub Sulut 2020.
Komando Pemenangan Wilayah (Kompemwil) Partai NasDem Sulawesi Utara, Felly Estelita Runtuwene mengatakan setelah partainya sukses melampaui target di Pileg 17 April, ke depan perjuangan NasDem akan terus berlanjut pada pilkada di tujuh kabupaten/kota dan pemilihan gubernur.
“Kami berharap akan lebih baik lagi ke depannya,” kata Felly yang juga terpilih pada pileg DPR RI 17 April lalu.
Menurut dia, di daerah Bitung sudah pasti petahana Maxmiliaan Lomban akan diusung lagi sebagai calon wali kota. Di Minahasa Utara, Vonnie Panambunan sedang menyiapkan penggantinya.
Pengamat Politik Dr Stefanus Sampe menilai kehadiran Partai NasDem membawa peta perpolitikan di Sulut tampil beda. Selain dengan politik gagasannya dia juga melihat kiprah Partai NasDem makin mendapat tempat di hati publik.
“Lihat saja pileg baru-baru ini. Partai senior ada yang keok. Ada juga partai baru dua kali ikut pileg sudah melesat,” kata dia.
Selain itu dia juga melihat kejutan yang terjadi di Pileg 2019 lalu bukan tidak mungkin akan berlanjut ke Pilkada 2020. Menurutnya kiprah Partai NasDem dapat menjadi ancaman serius bagi partai pendahulunya di Sulut apalagi jika NasDem terus melakukan konsolidasi bersama kader kepala daerahnya.
“Masyarakat lebih condong ke figur. Sehingga faktor pengaruh kepala daerah untuk menentukan jumlah suara bisa sangat kecil,” tandasnya.(*)