Beni Sudrajat Ajak Warga Pandeglang Rawat NKRI
PANDEGLANG (4 April): Negara Indonesia telah dibangun berdasarkan cita-cita dan kesepahaman bersama. Karena itu, semua pihak berkewajiban menjaga dan merawatnya.
Penegasan tersebut dikemukakan politisi NasDem H Beni Sudrajat di hadapan ratusan masyarakat Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang, Banten pada acara Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan yang dilakukan Selasa (2/4).
Dalam acara yang berlangsung di Aula Dapoer Iboe Pandeglang itu Anggota Fraksi NasDem yang akrab disapa Pak Beni itu menyampaikan bahwa Negara Indonesia telah dibangun berdasarkan kepentingan dan kesepahaman bersama.
Menurut caleg DPR RI dari Partai NasDem petahana itu, sikap saling menerima dan memberi dalam segala hal kebaikan tanpa adanya intimidasi dan keterpaksaan, terangkum dalam ideologi yang telah disepakati bersama para pendiri bangsa yakni Pancasila.
“Betapa Allah SWT telah memberikan karunia yang amat besar kepada bangsa Indonesia, negara dengan jumlah pulau terbesar di dunia, dengan jumlah pulau mencapai lebih dari 17.000 terbentang dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai pulau Rote,” katanya.
Pria kelahiran Pandeglang, 21 April 1960 ini menilai sudah sepatutnya, seluruh lapisan anak bangsa bersyukur, menghargai, merawat dan berkewajiban menjadi warga negara yang baik serta menjunjung tinggi nilai-nilai kebhinekaan, berbeda-beda namun tetap satu.
“Dalam sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan ini kita diingatkan kembali betapa nilai keutuhan sebuah bangsa itu menjadi sangat penting,” katanya.
Ketua Dewan Pembina Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Kabupaten Pandeglang ini juga mengingatkan pentingnya pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila.
Dia mengingatkan masyarakat bahwa banyak tokoh agama dan alim ulama yang menjadi pelopor pejuang kemerdekaan yang rela mengorbankan jiwa, harta bahkan raganya sampai titik darah penghabisan.
Salah satu yang disebut Beni adalah KH Hasyim Asy’ari yang sejak awal menyatakan bahwa NKRI adalah sah secara Fiqh Islam.
Sehingga lanjut Beni, pada 14 September 1945, KH Hasyim Asyari mengumpulkan para ulama dan melakukan rapat terbatas di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, demi membahas Fatwa Jihad yang menjadi dasar dari Resolusi Jihad yang berisi dukungan terhadap Proklamasi dan wajib berjihad untuk mengusir penjajahan.
Untuk itu Beni menegaskan kita wajib bersyukur dan mengisi kemerdekaan Indonesia agar senantiasa tetap kokoh.
“NKRI harga mati, kita mesti menjaga kebersamaan kita, menjaga kesepahaman kita dalam bernegara, menjaga tujuan kita bersama menuju kesejahteraan bersama, dan menjaga serta mengimplementasikan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, karena berdirinya bangsa ini juga merupakan hasil perjuangan para syuhada alim ulama,” katanya.(Rois/*)