a

Surya Paloh Ingin Jokowi Menang Mutlak di Sumsel

Surya Paloh Ingin Jokowi Menang Mutlak di Sumsel

Palembang (3/3): Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh meminta Tim Kampanye Daerah (TKD) Joko Widodo-Ma'ruf Amin Sumatera Selatan (Sumsel) total dalam memenangkan petahana di Pilpres 2019. Jokowi-Ma'ruf harus bisa menang telak di Sumsel. 

"Kemenangan  Jokowi ini harus kita hadirkan sebagai satu kemenangan yang absolut," tegas Surya di Kantor TKD Jokowi-Ma'ruf Sumsel, Jaka Baring, Palembang, Minggu (3/3). 

Surya menjelaskan, bila Jokowi kalah di pilpres nanti maka ada konsekuensi yang harus dihadapi. Misalnya, kelanjutan pembangunan yang sudah dilakukan Jokowi empat tahun terakhir.

"Saya khawatir itu tidak akan berlanjut, karena lain konsep mungkin, lain pandangan, lain pikiran, dan melahirkan lain kebijakan," ungkap Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf itu.

Surya juga meminta TKD Jokowi-Ma'ruf Sumsel menjaga situasi Pilpres dan Pileg 2019 menjadi kondusif. Menurut Surya, dewasa ini pertentangan pemikiran dalam memilih pemimpin kali ini sudah sarat dengan politik aliran. Dalam arti, ada pertimbangan soal suku hingga agama dalam memilih pemimpin. Padahal, kata Surya, pemikiran seperti itu jelas bertentangan dengan Pancasila. 

"Komitmen kebangsaan kita dengan ideologi Pancasila itu jelas memberikan mandat kepada kita, pemahaman pada kita, kita harus saling menghargai perbedaan itu," ujarnya. 

Surya mengatakan, bangsa ini telah sepakat kalau perbedaan bukanlah sebuah kelemahan. Sebaliknya, perbedaan yang ada merupakan suatu anugerah dan keindagan Indonesia ketimbang negara lain. Makanya, kendati Indonesia diisi beragam suku, agama, dan budaya, semua masih tetap menyatu dalam bingkar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 

"Sampai hari ini insyaallah dan alhamdulillah kita bisa di posisi yang saling bisa bekerja sama menghormati satu sama lain, nah ini adalah suatu kekayaan yang adil di tengah-tengah kehidupan kita sebagai suatu bangsa, nah ini enggak boleh hilang," ujarnya. 

Menurut Surya, bila situasi menghargai perbedaan ini tidak dijaga, akan sangat berbahaya bagi kelangsungan bangsa. Terlebih, di musim Pemilu ini banyak isu yang bersifat bohong alias hoaks, juga fitnah. Misalnya, labeling Jokowi anti Islam.

"Kita bukan berbicara mengenai perbedaan agama hari ini. kita membicarakan perbedaan daripada konsep, gagasan, pikiran, dan ide bagaimana lebih memajukan bangsa ini," tutup Surya. (*)

Add Comment