a

Haji Charles, dari Jurnalis Menuju Senayan

Haji Charles, dari Jurnalis Menuju Senayan

JAKARTA (31 Januari): Haji Charles Meikyansah merupakan calon anggota legislatif (caleg) DPR RI dari Partai NasDem. Haji Charles  terdaftar di Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Timur (Jatim) IV dengan nomor urut 5. 

Sebelum memutuskan untuk maju bertarung di bursa Pemilu Legislatif (Pileg), Haji Charles memiliki latar belakang sebagai seorang jurnalis. Karirnya sebagai jurnalis  berawal di Grup Jawa Pos. 

Pada tahun 2001 Haji Charles bergabung dengan Media Grup dan bertugas sebagai Jurnalis Metro TV dengan wilayah peliputan yang sama dengan dapilnya saat ini yaitu Jatim. Haji Charles pernah meliput di kampung halaman dalang Bom Bali 1 Amrozi di Desa Tenggulun, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, Jatim.

"Di situ kami para jurnalis baik lokal maupun mancanegara bersaing secara sehat untuk melakukan peliputan di wilayah yang dapat dikatakan cukup kecil," tuturnya saat menjadi narasumber di acara Ngobrol Pintar Soal Restorasi (Ngopi Sore) yang berlangsung di Gedung DPP Partai NasDem, Rabu (30/1). 

Haji Charles menuturkan, situasi peliputan lapangan yang pernah ia hadapi sebagai seorang jurnalis telah membentuk karakter yang kuat untuk siap bertugas di mana saja. Kerasnya medan peliputan lapangan selama di Jatim seperti peliputan di Kampung dalang Bom Bali merupakan indikator yang bisa dijadikan acuan sang jurnalis mampu bertugas di lokasi lain. 

"Saat itu peliputan di lokasi konflik dan lokasi markas teroris Bom Bali 1 dan 2 di Jatim merupakan peliputan etape yang kuat sehingga dapat dinyatakan mereka yang telah melewati masa itu saat pindah ke manapun akan lebih terbiasa," katanya.

Selama menjabat sebagai Kepala Biro Metro TV di Jatim, kata Haji Charles, salah satu peliputan yang tak terlupakan ialah saat meliput Lumpur Lapindo di Sidorajo pada tahun 2006. Saat itu masyarakat berharap lumpur dapat reda dalam waktu 2 hingga 3 hari. 

Namun faktanya lumpur tersebut sulit dikendalikan hingga sampai menenggelamkan 4 kecamatan, hingga pemerintahan di era SBY menjadikan sebagai bencana nasional. Kini Sidoarjo seperti kota mati. Rumah-rumah dijual dengan harga miring pun tidak laku. 

"Itulah yang paling membekas menurut saya di mana saya melihat banyak keluarga yang harus keluar dari rumah mereka," paparnya. 

Jika dipercaya masyarakat terpilih menjadi anggota legislatif dalam Pileg 2019, Haji Charles menuturkan akan membantu Indonesia menjadi negara besar pada tahun 2045 sesuai dengan prediksi banyak orang.  Untuk mencapai negara yang besar, Indonesia harus mampu mengesampingkan perbedaan yang ada. 

"Sekarang ada yang ingin coba-coba kembali memasalahkan perbedaan satu sama lain. Ketika masalah itu tidak selesai maka kita tidak mungkin menjadi negara besar di tahun berapapun. Maka ujian perbedaan ini harus bisa selesai," tuturnya. 

Haji Charles juga mengatakan, Jatim IV dengan Jember dan Lumajang memiliki delapan kursi. Dari catatan 2014 lalu NasDem telah memiliki 1 kursi. Jika semua caleg bekerja keras maka NasDem bisa mendapatkan lebih dari 1 kursi. Saya yakin struktur partai dan calon mampu untuk mendapatkan minimal 2 kursi.

"Target yang diberikan oleh partai bahwa  NasDem bisa capai tiga besar dapat dimaksimalkan oleh teman-teman di Jatim," katanya. (*)

Untuk mencapai target tersebut, dalam setahun terakhir ini Haji Charles telah mencoba untuk melakukan pemberdayaan ekonomi bagi masyrakat Jember dan Lumajang. Berbagai pasar murah telah dihadirkan untuk masyarakat yang berada di dapil Haji Charles. Pasar murah merupakan salah satu pintu masuk untuk memberdayakan ekonomi masyarakat. 

"Kami juga siapkan beasiswa bagi masyarakat Jember dan Lumajang, kami berpikir bahwa ekonomi dengan peningkatan SDM adalah sesuatau yang tidak bisa dipisahkan," tuturnya. (*)

Add Comment