a

Baliho Caleg 'Anti Lekak' dari NasDem Hilang dan Dirusak

Baliho Caleg 'Anti Lekak' dari NasDem Hilang dan Dirusak

MATARAM (23 Januari): Lagi-lagi baliho caleg NasDem dirusak. Kali ini menimpa caleg 'Anti Lekak' atau dalam bahasa Sasak Lombok berarti 'Anti Bohong', dari caleg Partai NasDem untuk DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Samsudin.  

Sudah beberapa kali terjadi, baliho caleg nomor urut 5 itu dirusak orang yang tidak bertanggungjawab. Bahkan, balihonya juga beberapa kali hilang di tempat yang sama. Semua peristiwa itu terjadi di Kecamatan Ampenan, Lombok. NTB.

"Saya ini menjadi caleg dan masuk Partai NasDem atas permintaan teman-teman. Ada yang dari Jakarta, Surabaya, Samarinda dan Mataram. Mereka keroyokan membantu saya menyiapkan APK (alat peraga kampanye). Tapi APK itu banyak dirusak orang, he he he," kata Samsudin kepada partainasdem.id, Rabu (23/1).

Samsudin yang akrab disapa Ochong merinci, satu mini baliho 1×1 meter hilang di Kampung Melayu Timur, Kecamatan Ampenan. Kemudian dua spanduk ukuran 3×1 m hilang di tempat yang sama sebanyak 2 kali di Kampung Otak Desa yang juga di Kecamatan Ampenan. Terbaru adalah mini baliho 1×1 meter dipasang dua hari lalu di Desa Sukaraja, malam harinya disobek orang dan baru diketahuinya Rabu pagi.

"Setiap perjuangan tentu ada resiko, terutama saat spanduk atau mini baliho terpasang atas bantuan ramai-ramai dari para Supporter Samsudin, meski kemudian hilang atau rusak," ujar Ochong yang menggebrak dunia maya saat dirinya mencalonkan diri sebagai caleg NasDem. 

Beragam reaksi muncul di media sosial seperti di facebook dan instagram ketika spanduknya hilang dicuri atau balihonya dirusak.

"Alhamdulillah semuanya merespon secara positif dengan menyatakan dukungan dan suport moril," terang Ochong.

Menyikapi rusak dan hilangnya APK tersebut, Samsudin yang anak pawang hujan itu tidak mau ambil pusing.  Dengan mengusung tagline Anti Lekak, laki-laki plontos ini mengaku sudah memperhitungkan sebelumnya.  

"Saya berani memasang tagline Anti Lekak tersebut karena berangkat dari keinginan pribadi untuk menjadikan lahan ibadah ketika Insya Allah nanti menjadi anggota Dewan," ujar Ochong yang maju dari dapil Kota Mataram itu.

Menyikapi apa yang dialaminya itu, Caleg Samsudin hanya tersenyum dan bersikap bijak. Menurutnya, semua yang terjadi pasti ada hikmahnya.

"Setiap perjuangan membutuhkan pengorbanan. Hilang spanduk bukan berarti harus marah-marah dan dendam.  Justru mendoakan orang-orang yang mengambil atau merobek spanduk, dimaafkan perbuatannya oleh Allah SWT," pungkas Samsudin.(*)

Add Comment