Irma Suryani: Keberadaan Sayap Partai Penting Bagi NasDem
YOGYAKARTA (12 Desember): Sayap Partai Garnita Malahayati NasDem DIY diminta untuk membantu kemenangan para caleg NasDem. Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Umum DPP Garnita Irma Suryani Chaniago saat mengunjungi kantor DPW NasDem DIY dalam rangka kunjungan dan konsolidasi dengan pengurus DPW – DPD Garnita se-DIY dan pengurus DPW Nasdem DIY, Senin (3/12).
Hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Wakil Sekretaris Internal DPW Cornus Dwisaptha Hekseko, Bendahara DPW Andry Lesmono Bintoro, Ketua DPW Garnita DIY Erni Irawati beserta Ketua DPD Garnita se-DIY.
Irma menegaskan, Garnita secara langsung dibentuk oleh Surya Paloh yang memberikan mandat kepadanya untuk menjadi Ketum DPP Garnita.
“Harus bangga menjadi Garnita, sebagai kawah candradimuka untuk mendidik kader-kader perempuan NasDem, sebelum perempuan NasDem menjadi caleg seharusnya digodok dulu oleh Garnita, supaya paham bagaimana cara bersosialisasi dan berkomunikasi yang baik ke masyarakat, itu inti kenapa Garnita dibentuk oleh Ketum Surya Paloh," ujar Irma.
Irma menjelaskan, saat ini dirinya sering datang ke Yogya karena masih aktif kuliah di STIE YKPN Seturan. Pada kesempatan kali ini ia juga memperkenalkan dirinya kepada kader Garnita DIY.
“Kalau di DPP saya menjabat di bidang industri, perdagangan dan tenaga kerja. Di DPR RI saya sebagai Wakil Ketua Fraksi, sedangkan kalau di sayap partai saya Ketua Umum Garnita Malahayati sekaligus sebagai Ketua Umum Gerakan Massa Buruh (Gemuruh) NasDem,” paparnya.
Irma menyadari, posisi sayap partai dengan partai seringkali tidak sejalan namun ia berharap untuk partai NasDem tidak begitu karena tujuan sayap-sayap partai itu dibentuk adalah untuk membantu partai 100 persen.
“Itu perintah Ketum kepada sayap-sayap partai, jadi sayap-sayap partai seluruhnya harus mengkonsolidasikan semua anggotanya demi kepentingan partai. Begitupun juga Garnita harus membantu semua caleg meminta tolong kepada Garnita, Garnita harus bantu,” tegasnya.
Fungsi Garnita yang lain, terang Irma sapaan akrabnya, juga untuk meningkatkan kualitas perempuan Indonesia agar bisa berpera aktif dalam politik, ekonomi, budaya dan lain sebagainya agar peran perempuan tidak selalu dikonotasikan di wilayah domestik saja seperti di dapur, sumur dan kasur.
“Dalam pidato saya selalu bilang, cuma laki-laki yang bodoh dan tidak berpendidikan sajalah yang mampu menempatkan perempuan pada kondisi terdiskriminasi,” pungkasnya. (NasDemdiy/*)
