a

Targetkan Raih Satu Fraksi, NasDem Purworejo Imbau Caleg Hindari Kampanye Kotor

Targetkan Raih Satu Fraksi, NasDem Purworejo Imbau Caleg Hindari Kampanye Kotor

Targetkan Raih Satu Fraksi, NasDem Purworejo Imbau Caleg Hindari Kampanye Kotor

PURWOREJO (29 November 2018): Partai NasDem Kabupaten Purworejo menargetkan meraih kekuatan penuh satu fraksi atau minimal empat kursi DPRD Purworejo dalam  pemilu legislatif 2019.  Untuk mencapai target tersebut, 45 calon legislatif (caleg) yang bekompetisi lewat partai tersebut diminta untuk bersaing secara sehat.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) NasDem Kabupaten Purworejo RM Abdullah mengingatkan agar para caleg untuk tidak berkompetisi secara kotor. Berkompetisi secara kotor dikatakan olehnya dapat merugikan partai secara keseluruhan. 

"Dapat merugikan partai," ungkapnya di Purworejo, Rabu (29/11). 

Untuk mencegah persaingan tidak sehat, partai membuat strategi pembagian wilayah. Masing-masing caleg diberi wilayah binaan sesuai dapilnya. Mereka membina dan mengadakan sosialisasi terhadap masyarakat calon pemilih sesuai wilayahnya. 

"Dengan demikian, hasilnya justru optimal, suara partai bisa digali dari seluruh wilayah binaan secara merata," ucapnya.

Abdullah juga optimistis target satu fraksi itu dapat tercapai apabila melihat kondisi partai dan pemerintahan saat ini. 

"Berkaca pada Pemilu 2014, NasDem masih partai baru dan struktural di bawah juga belum kuat, kami bisa meraih dua kursi. Sekarang Nasdem ada dalam pemerintahan dan masyarakat puas dengan pemerintah, infrastruktur serta sumberdaya semakin baik, maka kami yakin dapat terpenuhi," tegasnya.

Bahkan RM Abdullah menyatakan siap mundur apabila perolehan kursinya dalam pemilu mendatang justru berkurang. 

"Jika turun, saya siap mundur," katanya.

Sementara itu tokoh muda Partai NasDem Widi Handoyo Setyodharmo SM menambahkan, partai menyasar seluruh golongan pemilih. Widi juga optimistis partai mampu menggaet mayoritas suara golongan milenial Purworejo.

Untuk menarik mereka, katanya, tim kampanye melakukan pendekatan dengan cara-cara milenial. Sebagian calon yang juga generasi muda, lanjutnya, juga dinilai memudahkan jalan meraih suara milenial. 

"Kami manfaatkan media sosial, teknologi informasi digunakan untuk sosialisasi dan mengajak, tentu tetap mengedapankan sopan santun," ungkapnya. (*)

Add Comment