a

Legislator NasDem Bangun Museum Melayu

Legislator NasDem Bangun Museum Melayu

JAKARTA (8 Agustus): Anggota Fraksi NasDem
DPRD Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar) H Subhan Nur ikut berpartisipasi dalam
melestarikan khazanah adat Melayu.


Secara pribadi ia membangun museum Melayu.

 

Subhan merupakan Ketua Dewan Pimpinan
Daerah (DPD) NasDem Kabupaten Sambas.

 

Ia membangun museum seluas 300 meter
persegi dengan kocek pribadinya.

 

Museum yang berisikan ribuan barang dan
benda budaya peninggalan sejarah Melayu ini diresmikan langsung oleh tiga tokoh
masyarakat melayu, Gubernur terpilih H Sutarmidji, Ketua MABM Kalbar, Prof Dr
Chairil Effendi dan anggota DPR RI, H Syarief Abdullah Alkadrie, Rabu (8/8).

   

Berdasarkan rilis yang diterima
partainasdem.id, sebagian besar koleksi di museum ini merupakan benda bernilai
budaya dan sejarah yang dikumpulkan kembali oleh Subhan dan almarhum adik
kandungnya, Mul'am Husairi.

   

"Museum ini saya dedikasikan untuk
mewujudkan cita-cita almarhum adik kandung saya, Mul'am yang ingin mendirikan
museum adat budaya Melayu," kata Subhan.

   

Subhan yang juga Ketua Majelis Adat Budaya
Melayu (MABM) Kabupaten Sambas ini berharap generasi muda Indonesia, terutama
yang ada di wilayahnya dapat terus menjaga dan melestarikan budaya Melayu
warisan leluhur.

   

"Kita inginkan anak-anak bangsa bisa
mengetahui adat budaya Melayu serta sejarah terutama Kerajaan Sambas,"
tukasnya.

 

Beberapa koleksi museum ini adalah Al Quran
tulisan tangan dan produksi Mekkah dan Madinah, meriam, keris-keris Melayu,
tombak, furniture peninggalan kerajaan, tujuh alat hidangan makanan, baju tenun
sambas, guci, keramik, mangkok keramik, barang-barang tembaga, perhiasan,
alat-alat masak, barang-barang rampas perang dari Jepang, Belanda, dan China
berupa samurai, pedang-pedang Eropa dan China. Ada juga senjata api laras
panjang dan pendek serta banyak lagi.

 

Subhan menegaskan bahwa museum yang
dirintisnya ini terbuka bagi siapa pun masyarakat umum terutama bagi pelajar
yang ingin berkunjung dan mempelajari sejarah kearifan budaya Melayu.

 

"Saya harapkan museum ini bisa jadi
arena untuk belajar serta destinasi wisata," pungkasnya.(*)

Add Comment