a

Duka Mendalam Chris John atas Meninggalnya Petinju Pelatnas Asian Games

Duka Mendalam Chris John atas Meninggalnya Petinju Pelatnas Asian Games

JAKARTA (3 Agustus): Mantan juara tinju dunia Chris John mengungkapkan rasa duka mendalamnya usai mengetahui kabar meninggalnya Valentinus Nahak petinju nasional yang sempat tergabung dalam Pelatnas Tinju untuk ajang Asian Games 2018.

“Saya mengucapkan bela sungkawa buat keluarga yang ditinggalakannya,” katanya saat dihubungi partainasdem.id melalui sambungan telepon, Jumat (3/8).

Chris John sendiri yang saat ini telah bergabung dalam keluarga besar Partai NasDem mengaku tidak begitu mengetahui kabar pasti terkait penyakit yang diderita almarhum hingga akhir hayatnya. 

“Saya kurang begitu jelas penyakitnya itu apa belum tahu apa karena akibat pukulan atau ada program diet yang kurang benar, harusnya bukan karena dia atlet tinju,” tambahnya.

Petinju kelahiran Banjarnegara ini mengatakan selain memiliki risiko yang sangat tinggi, olah raga tinju utamanya, dalam sebuah program Pelatnas jangka panjang harus bisa mendapat perhatian yang lebih. Kata dia jangan sampai bukannya meraih prestasi, si atlet justru tumbang lebih dulu.

“Paling kalau over train apalagi kalau gizinya kurang bagus itu akan kena hapatitis ya,” ungkapnya.

Chris menambahkan, peran pelatih dan pengurus juga sangat sentral untuk bisa melihat kondisi dari para atlet. 

Menurutnya, materi latihan, asupan gizi dan waktu istirahat harus diberikan secara proporsional kepada para atlet.

“Pelatih harus banyak belajar bagaimana sistem pelatihan yang bagus dan up to date,” katanya.

Menurutnya, latihan yang intensif tidak harus berpatokan dengan durasi latihan yang panjang melainkan bisa juga dilakukan dengan durasi yang lebih singkat namun dengan cara-cara efektif. 

“Biasanya saya pagi dua jam sore dua jam itu cukup dan ada masa istirahatnya tidak full satu minggu,” ungkapnya.

Chris berharap pemerintah dapat lebih peduli dalam memberikan apresiasi atau perhatian dengan memberikan semacam jaminan kesehatan dan jaminan hidup di masa depan bagi para atlet.

“Jadi ya mungkin ada satu perhatian pemerintah ya memang atlet juga tidak terlepas dari penyakit berat,” ujarnya.

Juara Tinju Dunia Kelas Bulu WBA ini juga memiliki gagasan untuk bagaimana pemerintah dan stakeholder yang terlibat langsung bisa lebih menyejahterakan dan memanusiakan para atlet.

"Ya itu dia, makanya ini mungkin tugas KONI dan Pertina untuk terus update memberikan penyuluhan kepelatihan maupun gizi untuk menangani atlet supaya bisa lebih aktif lagi,” harapnya.

Calon anggota legislatif Partai NasDem ini mengaku optimis, meski berat  atlet tinju Indonesia bisa mengukir prestasi dan meraih medali di ajang Asian Games 2018. 

Menurutnyafaktor, tuan rumah memberikan banyak keuntungan bagi para atlet Indonesia.

“Memang tidak mudah apalagi level Asian Games tetapi tidak menutup peluang kemungkinan kita bisa meraih prestasi bagus karena saya juga yakin petinju kita ditangani pelatih yang cukup baik,” tukasnya.

Sebelumnya, atlet tinju Valentinus Nahak yang sempat tampil di test event Asian Games 2018 dalam kondisi memprihatinkan. Ia diduga mengidap kanker kelenjar getah bening. Tubuh atletisnya berubah drastis dalam hari-hari terakhirnya sebelum tutup usia Kamis (2/8) pukul 19.35 di RS Sanglah, Bali.(*)

Add Comment