a

Politik adalah Perang Kebajikan Melawan Keburukan

Politik adalah Perang Kebajikan Melawan Keburukan

JAKARTA, (20 April): Politik adalah perang kepentingan, yang baik melawan yang buruk, kebajikan melawan keburukan.

Hal tersebut diutarakan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem Bidang Media dan Komunikasi Publik Willy Aditya saat menjadi narasumber dalam acara Square Table Discussion dengan tema Pemilu dan Biaya Politik, di Kampus UI Salemba, Jakarta, Jum'at (20/4).


BACA JUGA :  Melawan Predator Demokrasi

Dalam diskusi yang dihadiri beberapa perwakilan partai politik seperti Maruarar Sirait dari PDIP dan Ferry Juliantono dari Partai Gerindra itu juga turut hadir Wakil Sekretaris Jenderal Partai NasDem Dedy Ramanta.


FOTO – FOTO SELENGKAPNYA :  Politik adalah Perang Kebajikan Melawan Keburukan

Partai NasDem, menurut Willy, berupaya keluar dari fakta politik di Indonesia yang lebih mengutamakan popularitas dan mengesampingkan integritasnya.

"Kalau mau merestorasi sehingga tidak terjebak pada popularitas maka ini adalah pekerjaan rumah kita bersama untuk menyelesaikannya," kata Willy.

Ongkos operasional politik yang luar biasa mahalnya kata Willy, diakibatkan oleh praktik politik transaksional seperti pungutan mahar parpol, biaya saksi, kampanye, survei dan konsolidasi yang sangat menguras kantong para kandidat.

"Dengan zaman keterbukaan saat ini maka faktor elektabilitas dan popularitas menjadi keniscayaan yang menjadi starting poin mahalnya ongkos politik," kata Willy.

Willy Aditya yang juga Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai NasDem mengungkapkan, Partai NasDem akan terus berupaya menyebarkan virus positif Politik Tanpa Mahar untuk menekan cost yang besar dari para kandidat.

"Satu-satunya partai yang berani mengklaim tanpa mahar hanya NasDem," kata Willy yang langsung disambut tepuk tangan para hadirin.

Willy mencontohkan negara Amerika yang menghabiskan dana sekitar 84 triliun untuk pemilihan presiden tapi hasilnya 66 persen warganya menganggap Trump presiden yang tidak jujur. Untuk itu, menurut Willy, NasDem akan menghadirkan putra-putri terbaik bangsa untuk memimpin Indonesia seperti Presiden Joko Widodo.

"Demokrasi melahirkan harapan yang begitu luas, tugas parpol kata pak Surya Paloh berani gak untuk lakukan politik tanpa mahar," pungkas Willy.

Add Comment