NasDem Inginkan Pilgub Bali Tidak Terjebak Pertarungan Memecah Belah
JAKARTA, (1 JANUARI): Pilkada serentak tahun 2018 sudah di depan mata. Bali menjadi salah satu daerah yang akan melakukan pemilihan Gubernurnya tahun ini. Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem Willy Aditya memastikan bahwa Koalisi Rakyat Bali (KRB) yang dibangun NasDem, Golkar, Gerindra, Demokrat, dan PKS ini bertujuan untuk mengantarkan putra-putra terbaik Bali yang konkret melayani masyarakat.
NasDem bersama Koalisi Rakyat Bali (KRB) bersepakat untuk mengusung Walikota Denpasar Ida Bagus Rai Dharma Wijaya Mantra dan Wakil Gubernur Bali I Ketut Sudikerta untuk menang dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Provinsi Bali yang akan digelar bulan Juni mendatang.
“Mantra ini figur Walikota yang berprestasi, memiliki dedikasi yang luar biasa bahkan Denpasar diapresiasi banyak lembaga sebagai kota yang inovatif dan bebas dari korupsi, jadi kami dalam proses penjaringan Pilkada di DPP Partai NasDem pertama kali memberikan dukungan Pilkada 2018 ini kepada Rai Mantra itu SK nomor 001,” kata Willy di Program Prime Time News Metro TV, Minggu (31/12).
Partai NasDem menurut Willy, memegang prinsip yang mengedepankan program dan integritas calon yang diusung. Menurutnya pasangan yang diusung KRB kali ini merupakan kombinasi terbaik . Walikota berprestasi berdampingan dengan Wakil Gubernur inkamben.
Rai Mantra diketahui telah dua periode menjadi Wakil Walikota dan dua periode berikutnya menjadi Walikota Denpasar hingga mendapat apresiasi yang luar biasa, sedangkan Sudikerta merupakan Wakil Gubernur inkamben yang akan kembali mencalonkan diri menjadi Wakil Gubernur Bali bersama Rai Mantra.
“Hal yang menarik ini adalah bukan semata-mata pertarungan blok politik melainkan pertarungan program, ada program yang selama ini dimajukan yaitu ‘Mandara’ aman, damai, dan sejahtera ini merupakan program dari Mangku Pastika yang sekarang notabene Sudikerta adalah Wakil Gubernur yang kembali menjadi Wakil Gubernur dari Rai Mantra,” jelas Willy
Lebih jauh Willy menuturkan, koalisi yang dibangun bersama partai lain termasuk rencana bergabungnya PBB ke dalam Koalisi Rakyat Bali ini merupakan hasil cerminan dan pelajaran dari Pilkada Bali 5 tahun silam yang koalisi saat ini jauh lebih kuat dengan total 28 kursi.
“Ini juga kelanjutan dari 5 tahun yang lalu bahwasanya apa yang dilakukan oleh koalisi ini kalau 5 tahun itu yang menjadi basis pendukung Mangku Pastika adalah Demokrat dan Golkar, tahun ini ditambah Gerindra dan NasDem nah ini menambah kekuatan,” kata Willy
Willy melanjutkan, Koalisi Rakyat Bali akan terus menjaga kebersamaan dan bekerja mensosialisasikan program-program yang ada di samping berharap Rai Mantra dan Sudikerta yang merupakan tokoh besar di Bali dapat melanjutkan program-program yang belum dikerjakan I Made Mangku Pastika termasuk program ‘Mandara’ agar dapat dilanjutkan Mantra dan Sudikerta.
“NasDem melakukan komunikasi bagaimana Pemilu Gubernur 2018 ini benar-benar aman, kondusif tidak kita terjebak dalam pertarungan yang kemudian memecah belah,” kata Willy.(*)