a

Saya Bangga Jadi Mahasiswa ABN Partai NasDem

Saya Bangga Jadi Mahasiswa ABN Partai NasDem

 

Oleh: Lalu ZulQarnain

Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem baru saja diresmikan Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo, Minggu, 16 Juli 2017, di Auditorium Ki Hajar Dewantara Kampus ABN Jakarta Selatan. Peresmian ABN ini juga dihadiri beberapa petinggi negara, diantaranya para Menteri, Kapolri dan Lembaga Tinggi lainnya.

Ketua umum Partai Nasdem Surya Paloh dalam sambutan pembukaan menegaskan, ""makna kehadiran (atau) dilahirkannya Akademi Bela Negara (ABN) sekali lagi, semata-mata adalah untuk tujuan mempersatukan seluruh potensi kemampuan dan komitmen nilai yang kita miliki sebagai suatu bangsa"".

""""

Penegasan ini secara umum juga dipaparkan Gubernur Akademi Bela Negara IGK Manila, seorang Purnawirawan TNI berpangkat Mayjen. Selanjutnya, seorang Purnawirawan TNI berpangkat kolonel yang menjabat sebagai Sektama ABN oleh mahasiswa akrab di sapa kakak Belo. Deputi Bidang Akademik ABN Prof. Ahmad Baedowi, seorang pendidik yang pernah mengenyam pendidikan di salah satu kampus ternama Amerika Serikat. Dia menguraikan, 500 pemuda negeri yang merupakan hasil seleksi di 34 provinsi nantinya akan mengikuti perkuliahan aktif selama empat bulan dengan komposisi materi 48 mata kuliah yang di fasilitasi oleh akademisi, politisi, maupun praktisi. Sejumlah mata kuliah tersebut ditujukan untuk memperkuat 3 aspek penting bagi setiap mahasiswa.

Berikut 3 Aspek perkuliahan yang menjadi penekanan bagi mahasiswa ABN:

 

  1. Aspek Kepribadian

Selama mengikuti perkuliahan, mahasiswa disajikan materi soal kepribadian dan penguatan identitas diri. Sehingga setiap mahasiswa ABN kedepannya dituntut untuk memiliki kepribadian yang tangguh dan militan dalam menjawab persoalan moral generasi muda Indonesia di setiap wilayahnya.

 

  1. Aspek Kepartaian

Di samping soal kepribadian, mahasiswa ABN juga diberikan materi menyangkut partai politik dengan sangat serius.

Secara rinci, aspek ini menjadi sangat penting mengingat sumber kekuasaan dan munculnya pemimpin negeri ini dihasilkan melalui proses politik melalui partai politik sebagai induknya. Partai politik sebagai media komunikasi antara rakyat dan pemimpin tentu harus diisi generasi yang cerdas dan terdidik. Sehingga amanat rakyat yang dititip melalui institusi partai politik benar-benar terakomodir dan berdampak positif bagi kesejahteraan dan kemajuan bangsa. Dalam partai politiklah hajat hidup rakyat Indonesia di perbincangkan.

Oleh karena besarnya tanggung jawab tersebut, partai politik tidak boleh dihuni oleh segelintir golongan pragmatis yang bersandar pada popularitas semata.

Melalui ABN, krisis kepemimpinan akan terjawab melalui pendidikan serius dan komprehensif.

 

  1. Aspek Kebangsaan

Penekanan terakhir selama proses perkuliahan berlangsung adalah wawasan kebangsaan.

Sebagaimana amanat Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, jelas menegaskan Visi dan Misi terbentuknya Republik Indonesia. Sebagai payung terbesar rakyat Indonesia dari Aceh hingga Papua, negara harus hadir di setiap lorong-lorong kecil persoalan rakyat. Negara harus mampu menjadi peneduh saat panas, menjadi payung saat hujan, sekaligus menjadi rumah yang nyaman bagi seluruh rakyatnya. Sehingga 'keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia' teraplikasikan dengan merata kepada setiap anak bangsa.

 

Saya dan 500 mahasiswa lainnya beruntung dan sekaligus bangga mendapat kesempat hadir dan menjadi mahasiswa di Akademi Bela Negara (ABN) ini. Adapun cuitan miring soal seragam kami di sini, sebagai salah satu mahasiswa ABN saya melihat biasa-biasa saja. Sangat tidak relevan untuk dijadikan sasaran kritik.

Atribut ABN terdiri dari beragam jenis, mulai dari seragam olahraga, seragam apel dan upacara, juga seragam dalam ruangan dalam proses belajar yang sama sekali tidak dibumbui atribut dan lencana yang menyerupai militer.

Kami para mahasiswa, meyakini bahwa wacana yang coba dibangun sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab untuk melemahkan cita-cita terbentuknya ABN menjadi wacana destruktif yang tidak berdasar. Pada kenyataannya kami sangat bangga dapat berkumpul, belajar bersama dan saling mengenal dari setiap wilayah pemuda di negeri ini.

Meskipun sebagai salah satu mahasiswa ABN, saya merasakan adanya tuntutan yang tinggi menyangkut disiplin waktu sebagaimana yang diterapkan di lingkungan militer. Tetapi, kami sadar hal tersebut bertujuan untuk membentuk generasi yang disiplin dan penuh tanggung jawab sebagaimana jargon mahasiswa ABN yakni Cerdas, Militan, dan Terampil.

 

Jayalah ABN…!

Jayalah Indonesia…!

 

Lalu ZulQarnain; Mahasiswa ABN utusan DPW Partai NasDem Sulawesi Tengah

Add Comment