a

Moral Kebangsaan Mulai Bergeser

Moral Kebangsaan Mulai Bergeser

MAKASSAR, SULSEL (26 Maret): Indonesia memiliki segalanya, dari kekayaan alam hingga keanekaragaman suku bangsa, budaya, adat istiadat, ideologi, hingga agama. Semua kekayaan itu harus dipertahankan segenap elemen bangsa.

""

“Pluralisme tidak boleh terganggu oleh siapa pun. Bayangkan bangsa ini alami keguncangan. Hasilnya pe­ngangguran bertambah dan investasi tidak ada. Berarti kriminalitas akan tinggi. Tugas kita sebagai warga negara menjaga spirit keberagaman,” kata Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dalam Silaturahim dan Dialog Kebangsaan di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Sabtu (25/03).

Surya juga menambahkan, dialog itu diperlukan untuk merawat kebangsaan karena bangsa Indonesia dilahirkan sebagai negeri yang luar biasa.

“Saat ini banyak sekali ideologi baru, budaya mulai berubah, teknologi masuk membuat banyak perubahan sehingga kita butuh hal untuk mengingatkan dan the real meaning (makna sebenarnya) restorasi ada di situ,” tegasnya.

""

Dengan tema ‘Merawat Keberagaman untuk NKRI yang Berkeadaban’ ini, dialog dihadiri ratusan tokoh dan jajaran pengurus Partai NasDem se-Sulawesi Selatan. Menurut Surya, Indonesia ini negeri yang memiliki keunikan.

“Ada banyak hal yang tidak dimiliki bangsa lain dan itu ada parameternya. Secara geografi kita berada di posisi yang sangat strategis. Secara demografi, iklim, kontur, dan struktur tanah. Sumber daya alam (SDA) mineral yang tidak banyak dimiliki negara lain,” tuturnya.

Kemerdekaan Indonesia, Surya menegaskan, direbut melalui perjuangan.

“Ditentukan dari diri sendiri yang dibangun dalam satu arah bangsa yang dikenal sebagai ideologi. Lahirlah alat pemersatu bangsa Pancasila dengan Ketuhanan Yang Maha Esa di sila pertama dan Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia pada sila kelima,” urai Surya.

Surya mengaku gelisah terkait dengan degradasi peradaban. “Terjadi social distrust (saling tidak percaya), kita lebih pentingkan kulit daripada isi. Aksesori daripada inti. Moral kebangsaan mulai bergeser. Hormat kepada budi pekerti nomor 17. Kejujuran nomor 16. Penghormatan hak orang lain 15. Nomor 1 kepen­tinganku,” tandasnya, seperti dilansir dari mediaindonesi.com.

Dia melihat fenomena individualisme, pragmatisme, dan materialisme di tengah-tengah masyarakat.

“Ini jadi kekhawatiran. Kalau ideologi Pancasila kita kosongkan, siap-siap ada ideologi baru. Maka itu, NasDem hadir bawa misi perjuangan. Karena ada juga yang lupa, parpol sebagai pilar utama sebuah sistem negara demokrasi,” pungkasnya.(*)

Add Comment