Indonesia Dalam Situasional Darurat Intoleransi
JAKARTA (20 Januari): Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem kembali menggelar Lunch at DPP bersama Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh beserta Anggota DPR RI Fraksi NasDem, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NasDem se Indonesia serta fungsionaris DPP Partai NasDem di kantor DPP Partai NasDem, Jalan RP Suroso no 44-46 Gondangdia Lama, Cikini, Jakarta, Jumat (20/01). Menu Lunch at DPP kali ini, santapan yang menjadi hidangan utama adalah khas ranang Minang, Sumatera Barat (Sumbar).
Surya Paloh yang menikmati hidangan penuh rempah dan sudah mendunia itu, sempat memujinya.
“Ini hidangan yang paling enak selama kita mengadakan Lunch at DPP ini. Mulai dari menu Eropa atau apalah menu yang pernah kita santap di sini,” ucap Surya yang disambut tawa hadirin.
Sementara itu dalam sambutannya, Surya Paloh menyampaikan fakta kondisi obyektif di keseharian kita yang ada belakangan ini.
“Kelompok presure group, yang keliatan maupun yang tidak keliatan, kalau berhasil menjatuhkan Jokowi, mereka tidak sekedar mengganti pemerintahan yang baru, tetapi akan berganti dengan komitmen dengan negara kesatuan yang baru. Minimal dia sudah tidak lagi bulat,” ujar Surya.
Bahkan lebih tegas lagi Surya menekankan agar institusi dan pribadi-pribadi memiliki kepekaan sosial agar mampu menangkap apa yang sedang terjadi di tengah masyarakat.
“Indonesia dalam situasional darurat intoleransi, kita harus memiliki kepekaan sebagai partai politik. Tingkatkan kewaspadaan, jadilah juru penerang yang aktif untuk mensosialisasikan nilai-nilai kebangsaaan,” ujar Surya.
Selain membicarakan kondisi terkini di Indonesia, Surya juga sempat menyinggung soal pencanangan tahun pemenangan pemilu 2019. Surya menegaskan, NasDem mencanangkan lebih dari 100 kursi DPR RI. Oleh karena itu, pemilu 2014 harus menjadi koreksi dari semua kesalahan yang pernah terjadi sebelumnya.
Surya juga meminta kepada Ketua Fraksi Partai NasDem untuk segera merealisasikan langkah kongkrit dalam membahas undang-undang pemilu bersama Partai Golkar. Hal ini merupakan kesepakatan NasDem dan Golkar yang telah bertemu di Kantor DPP NasDem pada Selasa (17/01) lalu.(*)