a

Koalisi Kebersamaan Tertular Koalisi Tanpa Syarat

Koalisi Kebersamaan Tertular Koalisi Tanpa Syarat

JAKARTA (8 Agustus): Riuh rendah calon Gubernur DKI Jakarta dalam menghadapai Pilkada yang segera digelar, tampak semakin panas.  Situasi politik hingga saat ini, petahan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, sudah didukung tiga partai, NasDem, Hanura dan Golkar. Sementara sisa partai lainnya, justru bergabung dengan membangun Koalisi Kebersamaan.

“Kami dari NasDem  bersama Hanura dan Golkar sudah memiliki kesamaan visi dan ideologi untuk mendukung pak Ahok sebagai pemimpin Jakarta lima tahun ke depan. Nah tapi partai lainnya (7 partai) kalau bergabung dan berkoalisi, ini koalisi apa?” ujar Martin Manurung.

Pernyataan tersebut disampaikan Martin Manurung, Jubir Tim Pemenangan Ahok dalam sebuah talkshow di sebuah acara televisi yang mengangkat tema “7 Parpol: Kami Inginkan Pemimpin Baru”, Senin (8/8).

Meski kerap disebut-sebut PDIP memiliki banyak stock pemimpin, namun hingga saat ini, PDIP belum memutuskan calon gubernur yang akan diusungnya.  Kondisi ini rupanya sedikit merisaukan teman koalisi dari Partai PKB yang menginginkan PDIP segera memutuskan calon gubernur tersebut.

“Kami mengharapkan PDIP segera memutuskan calonnya supaya kami tidak terus menunggu,” ujar Mualiz Za dari PKB.

Kekhawatiran ini diamini Gungun Heryanto, pengamat politik yang juga menjadi nara sumber dalam acara tersebut.

“Kesulitan koalisi besar adalah memilih figure yang bisa mewakili semua parpol koalisi,” ujar Gungun.

Pada kesempatan tersebut, Martin Manurung sebagai Jubir Tim Pemenangan Ahok juga memaparkan harapan dan keinginan atas terbentuknya Koalisi Kebersamaan.

“Kami dari pendukung pak Ahok, benar benar berharap, adanya Koalisi Kebersamaan akan memunculkan kandidat yang mumpuni. Jadi konteksnya bukan soal menang-menangan. Ini soal pemimpin Jakarta lima tahun ke depan,” papar Martin.

Menanggapi pertanyaan pembawa acara mengenai calon wakil gubernur yang akan dipilih Ahok, dengan semangat Martin menegaskan, bahwa NasDem sejak awal memang memilih pak Ahok, jadi siapapun yang dipilih Ahok NasDem tidak ada masalah.

“Kalau bisa, kita sudah memiliki dukungan Ahok-Heru, ya gak papa.  Tapi kalau pak Ahok memilih Ahok-Djarot ya kami gak papa juga,” ujar Martin yang disambut tawa.

Lebih jauh Martin juga menjelaskan kalau hari ini dirinya merasa gembira, karena Koalisi Bersama juga membangun koalisi tanpa syarat.

“Kami senang karena apa yang kami lakukan kepada pak Ahok sudah menular, ini semangat yang bagus untuk membangun Jakarta,” jelas Martin lagi. (*)

Add Comment