a

NasDem Inginkan Pemilu Sistem Proporsional Terbuka dan Tertutup Dipadukan

NasDem Inginkan Pemilu Sistem Proporsional Terbuka dan Tertutup Dipadukan

JAKARTA (20 Juli): Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menegaskan bahwa Partai NasDem menghendaki sistem pemilu yang berimbang antara proporsional terbuka dan proporsional tertutup.

Surya Paloh mengungkapkan hal itu dalam acara santap siang bersama dengan para ketua DPW, anggota fraksi DPR-RI dan jajaran pimpinan DPP Partai NasDem di Aula DPP NasDem Jl RP Suroso, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (20/7).

Ia minta agar Fraksi NasDem di DPR menyiapkan rumusan sistem itu guna mengantisipasi revisi  Undang-Undang Pemilu Legislatif untuk Pemilihan Anggota Legislatif (Pileg) 2019. Pemerintah telah mengajukan revisi UU Pemilu itu ke DPR.

Dalam revisi UU tersebut, pemilihan dengan sistem proporsional terbuka (rakyat langsung memilih caleg) diganti dengan sistem proporsional tertutup (memilih partai dan partai yang menentukan sang calon legislatif berdasarkan nomor urut).

Pada prinsipnya, menurut Surya Paloh, Partai NasDem menghendaki sistem proporsional terbuka, sehingga rakyat memiliki hak suara (pilih) atas caleg  yang disukainya.

Namun, jika pemerintah berkehendak mengganti sistem yang selama ini berlaku dengan proporsional tertutup, demikian Surya Paloh, Partai NasDem mencoba memberikan jalan tengah, yaitu memadukan antara sistem proporsional terbuka dan tertutup.

Konkretnya, jelas Surya, dengan sistem proporsional terbuka, caleg yang mendapatkan suara terbanyak dalam pemilu, meskipun dia berada di nomor urut 10 misalnya, tetap berpeluang duduk sebagai anggota legislatif. “Dengan demikian hak rakyat tidak berkurang,” katanya.

Lewat perimbangan antara sistem proporsional terbuka dan tertutup, tambah Surya, partai politik juga masih punya kesempatan untuk menentukan kadernya (berdasarkan nomor urut) untuk duduk sebagai anggota legislatif.[]

 

 

Add Comment